Ternate (ANTARA) - DPD Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) Maluku Utara (Malut) mengantisipasi kelangkaan kebutuhan minyak goreng dalam beberapa hari belakangan ini, menyusul adanya pembatasan jatah yang diberikan kepada sejumlah ritel di daerah ini.
"Dari laporan anggota Aprindo saat ini stok tidak bermasalah.Tetapi, sudah mulai terjadi pengurangan jatah saat adanya permintaan dari sejumlah gerai di Malut, karena sejumlah pengusaha saat menyampaikan permintaan tetapi mulai dibatasi jatahnya," kata Ketua DPD Aprindo Malut, Abdurahman Lahabato kepada ANTARA, Kamis.
Menurut dia, kenaikan harga minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) menjadi faktor utama melonjaknya harga minyak goreng saat ini dan Provinsi Malut dipastikan akan terkena dampak tersebut. Bahkan kelangkaan dan kenaikan harga pasti akan terjadi, masyarakat akan semakin menjerit.
Di tengah melonjaknya harga minyak goreng dalam beberapa pekan terakhir, kini minyak goreng kemasan dikabarkan mengalami kelangkaan, di mana pedagang dan konsumen pun ikut terdampak kondisi ini.
Dia menyatakan, berdasarkan laporan di pasaran saat ini mulai adanya gejala kelangkaan stok pada minyak goreng merek tertentu di pasaran, tidak hanya itu permintaan pun saat ini telah dibatasi.
Aprindo Malut, kata Aburahman , mencatat untuk permintaan dan stok produksi hanya dapat 60 sampai 70 persen saja.
Sehingga, menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru kebutuhan akan minyak goreng semakin tinggi, sebab, masalah yang dihadapi yakni stok terbatas sementara kebutuhan atau permintaan cukup tinggi.
Kendati begitu, dia berharap kepada masyarakat sebagai konsumen untuk tidak panik dan memborong stok secara gila-gilaan. Aprindo dalam beberapa hari ke depan akan melakukan koordinasi dengan insntansi terkait terutama Polda Malut melalui Satgas mengantisipasi terjadinya aksi spekulasi dan penimbunan stok.
"Aprindo akan berkoordinasi, terutama dengan Polda Malut agar mengantisipasi adanya oknum-oknum yang memanfaatkan kondisi kelangkaan stok minyak goreng. Ini sudah menjadi keputusan pengurus Aprindo," katanya.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga minyak goreng tertinggi terjadi di Provinsi Gorontalo yakni Rp23.450 per Kg dan Provinsi Papua Barat seharga Rp20.450 per kg.
Sedangkan di DKI Jakarta dan Sumatera Selatan harga Rp19.550 per Kg. Adapun, harga minyak goreng termurah ada di Provinsi Malut yakni Rp16.450 per Kg.
Aprindo antisipasi kelangkaan minyak goreng di Malut, antisipasi manipulasi harga
Kamis, 25 November 2021 14:54 WIB