Ambon (ANTARA) -
Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon konsisten memperjuangkan nasib guru honorer untuk diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kami berupaya paling tidak sebelum berakhir masa kepemimpinan Wali Kota dan Wawali, ada kabar baik peningkatan status, sehingga menjadi tanda mata bagi para guru honorer yang selama ini memperjuangkan nasib untuk bisa ditetapkan menjadi ASN," kata Wakil Wali Kota Ambon, Syarif Hadler, Kamis.
Dikatakannya, peningkatan status membutuhkan perjuangan panjang, agar para guru honorer bisa diangkat menjadi ASN atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).
"Mari terus berjuang dan berdoa agar perjuangan bisa berhasil, sehingga walau pun belum seluruhnya, paling tidak kita bisa memberikan sesuatu bagi para guru," ujar Syarif.
Pemkot Ambon pada 2021 membuka lowongan sebanyak 387 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan P3K.
Formasi jabatan yang dibutuhkan 387 orang dengan rincian CPNS tenaga teknis sebanyak 56 orang, dan P3K 331 orang yang terdiri dari tenaga guru 262 orang dan tenaga kesehatan 69 orang.
Ketua PGRI Kota Ambon, Anthony Gustaf Latuheru mengatakan, PGRI terus mendorong pemerintah daerah untuk memperjuangkan status guru yang selama mengabdi, tetapi statusnya guru kontrak maupun honorer.
"Guru kontrak yang mengabdi umumnya menolak status diangkat menjadi P3K, mereka menginginkan status sebagai PNS, " katanya.
Momentum hari Guru nasional 2021 dan PGRI, pihaknya berharap para guru tidak hanya memperjuangkan status, tetapi meningkatkan mutu pendidikan bagi para siswa, terutama proses belajar mengajar di masa pandemi COVID-19, di mana proses belajar dilakukan secara daring.
"Kita berharap pandemi COVID -19 ini segera berlalu agar proses belajar tatap muka dapat dilaksanakan, " tandasnya.
Pemkot Ambon perjuangkan status guru honorer, begini penjelasannya
Kamis, 25 November 2021 16:56 WIB