Ambon (ANTARA) - Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pengurus Daerah Maluku menggelar aksi bersih pesisir pantai dan penanaman bibit mangrove untuk menghijaukan Teluk Ambon.
"Tujuan kepedulian kita ini untuk membuka wawasan akan pentingnya kelestarian alam lingkungan pantai dan bagaimana menjaga keseimbangan ekosistem di dalamnya serta mengasah kepedulian terhadap daerah pesisir di Pulau Ambon," kata Ketua Panitia Said Hatala di Ambon, Sabtu.
Ia menjelaskan kegiatan bertajuk "IJTI Go to Green" tersebut berlangsung dua hari, dimulai dengan membersihkan sampah di pesisir pantai Tanjung Batu Merah Bawah di Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau, pada Jumat (17/12), dan dilanjutkan dengan penanaman bibit mangrove di pesisir pantai Lateri, Baguala, pada Sabtu.
Melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, IJTI menyatakan jurnalis juga berperan aktif selain menjadi juru warta karena juga turut terlibat langsung di tengah masyarakat untuk menjaga kelestarian lingkungan di sekitar pantai Teluk Ambon.
"Dengan program penanaman secara langsung di lokasi pesisir pantai, diharapkan dapat memupuk rasa percaya diri, kepedulian, dan kemampuan bekerjasama yang baik dalam mendukung program peduli lingkungan, serta dapat menumbuhkan kesadaran," ucapnya.
Jenis bibit pohon mangrove yang ditanam yakni, Sonneratia alba, ditanam sebanyak 150 anakan dekat mangrove jenis yang sama.
Kegiatan ini melibatkan sejumlah komunitas lingkungan yakni, Moluccas Coastal Care (MCC), The Mulung Community, dan Perekayasa (Inovator) Ahli Madya P2LD-LIPI, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2LD-LIPI), serta sejumlah warga sekitar.
Christ Belseran, Sekertaris IJTI Pengda Maluku mengatakan, pelaksanaan penanaman mangrove ini dilaksanakan untuk menjawab program kerja organisasi profesi tersebut yang juga mempunyai tanggungjawab untuk mengkampanyekan isu perubahan iklim yang ada saat ini.
"Untuk itu, melalui penanaman mangrove atau bakau ini diharapkan bisa menggugah hati Pemerintah Daerah maupun masyarakat, akan pentingnya menjaga lingkungan, termasuk di dalamnya menanam pohon mangrove," tandasnya.
Sementara itu itu, Ketua Moluccas Coastal Care Stefani Teria Salhuteru, mengatakan peran mangrove sangat penting bagi ekosistem pesisir, karena menyumbang karbon sebagai upaya untuk menekan gas rumah kaca.
"Makanya kita konsen di sini selain untuk mencegah teluk Ambon ini dari permasalahan abrasi, tetapi khususnya karena kita di Pulau kecil. Jadi tanam mangrove ini sangat penting," ujarnya.
Teria menambahkan, menanam mangrove harus disertakan dengan memperhatikan masalah sampah. Ia menjelaskan, apabila terdapat banyak sampah di daerah penanaman mangrove, maka mangrove itu akan mati. Selain sampah, juga pembangunan di sepanjang pesisir pantai.
"Kegiatan seperti ini sangat penting. Ini bukan asal tanam tapi punya kegunaan yang besar. Dan ini harus diteruskan ke generasi berikutnya, dan pemerintah harus punya aksi di tahun 2022 yang akan datang agar memperbanyak penanaman mangrove," pungkasnya.
Baca juga: BRIN : mangrove potensial sebagai ekowisata di Kabupaten Seram Bagian Timur, begini penjelasannya
Baca juga: Green Moluccas galakkan adopsi mangrove di Teluk Ambon, jadi inspirasi
Baca juga: 200 bibit mangrove ditanam di kawasan Pantai Halong, lestarikan lingkungan
IJTI Maluku gelar penanaman mangrove hijaukan pesisir Teluk Ambon, patut diapresiasi
Sabtu, 18 Desember 2021 14:04 WIB