Ambon (ANTARA) -
Ratusan warga negeri Kariuw mengungsi ke negeri Aboru, pulau Haruku kabupaten Maluku Tengah akibat konflik dengan warga Negeri Ori , Kabupaten Maluku Tengah pada 25 - 26 Januari 2022.
"Kelompok pertama yang telah tiba di Negeri Aboru diantaranya para lansia, Ibu-ibu dan anak-anak, kata Raja negeri Aboru, Marthen Sinay ketika dihubungi Antara, Rabu.
Ia mengatakan, para pengungsi saat ini menempati gedung gereja Bethel, SD Negeri 1 Aboru dan rumah keluarga masyarakat negeri Aboru.
"Pengungsi menempati gedung gereja yakni ibu-ibu dan anak-anak, sementara lansia ditampung di rumah keluarga,"ujarnya.
Pengungsi Kariuw katanya, melakukan perjalanan ke Aboru melewati hutan dengan berjalan kaki menempuh perjalanan enam hingga delapan jam.
Marthen mengakui, jumlah pengungsi Kariuw di Aboru untuk sementara waktu masih di data .
"Jumlah pengungsi sementara waktu masih di data, karena mereka masuk per kelompok sehingga belum dapat di sampaikan, ," ujarnya.
Disinggung terkait bantuan yang sudah masuk ke Aboru yakni dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dua ton beras, Danrem 151 Binaiya, MPH Sinoda GPM Maluku dan Klasis Pulau- Pulau Lease.
"Bantuan yang masuk untuk pengungsi akan disalurkan kepada mereka sambil mendata jumlahnya. Kami juga perlu mendata kebutuhan pengungsi khususnya bagi lansia dan anak-anak," kata Marthen.
