Ambon (ANTARA) - Kepala Dinas kesehatan Kota Ambon, Wendy Pelupessy menyatakan virus COVID-19 varian omicron sudah terdeteksi masuk ke kota itu.
"Hasil pemeriksaan sampel di Laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL PP) Yogyakarta sudah kami terima, 98 persen dari spesimen yang diperiksa itu mengarah ke varian omicron," katanya di Ambon, Rabu.
Ia mengatakan, BBTKL PP Yogyakarta telah menyerahkan hasil pemeriksaan sampel ke Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Maluku maupun Dinkes Ambon, hasilnya terdeteksi varian omicron.
Baca juga: Kemenag kembali atur pelaksanaan kegiatan keagamaan, di Maluku maksimal jamaah 75 persen
Dari jumlah 198 spesimen yang diperiksa dengan Pemeriksaan PCR S-Gene Target Failure (STGF), 89 persen hasilnya positif COVID-19.
"Dari ciri-ciri peningkatan kasus yang cukup cepat dapat disimpulkan bahwa varian omicron sudah masuk Ambon," katanya.
Ia menjelaskan, pergerakan kenaikan kasus COVID-19 sangat cepat, yakni dalam kurun waktu dua pekan, dari satu kasus menjadi tujuh kasus dan hingga saat ini mencapai 965 kasus.
"Prinsipnya apapun variannya tetap kita harus menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Menurut Wendy, kenaikan kasus yang signifikan dikarenakan pihaknya yang gencar melakukan testing, tracing, tracking (3T) dan screening terhadap masyarakat yang kontak erat dengan pasien-pasien terkonfirmasi sebelumnya.
COVID-19, katanya, identik dengan penularan, karena itu pihaknya akan terus meningkatkan kegiatan 3T dengan indikator WHO 1/1.000 orang per minggu.
Tujuannya, menurut dia, untuk mengetahui lebih dini rantai penularan, mengurangi ruang gerak melalui isolasi-isolasi terhadap pasien terkonfirmasi untuk meminimalisir penularan.
"Dengan demikian, kita bisa secepatnya memutus mata rantai penularan COVID tersebut," tandas Wendy.
Baca juga: Mayoritas pasien omicron alami nyeri & gatal tenggorokan
Baca juga: Presiden Jokowi: Omicron dapat disembuhkan tanpa harus ke rumah sakit