Ternate (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meminta agar pemerintah daerah (Pemda) di Maluku Utara (Malut) bersama masyarakat terus menggalakkan gerakan sosialisasi untuk menjaga kelestarian laut di wilayah tersebut.
"Tentunya, dengan momentum Festival Kampung Nelayan Tomalou (FKNT) dapat mendorong inovasi, produktivitas dan kreativitas masyarakat nelayan menatap ekonomi global dan menggalang kampanye gerakan cinta alam untuk melestarikan sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Malut," kata Menterinya, saat membuka FKNT di Tomalou, Kota Tidore Kepulauan, Senin.
Menurut dia, Indonesia sebagai negara kelautan sudah selayaknya laut menjadi halaman depan dan bukan menjadi halaman belakang, serta akan menjadi sebuah kebanggaan bagi dirinya dapat hadir pada kegiatan FKNT yang melibatkan jajaran pemerintah pusat dan daerah.
Untuk itu, dia meminta agar pemerintah daerah melakukan gerakan sosialisasi untuk menjaga kelestarian laut dan menjaga laut di Malut tetap biru.
Di tempat yang sama, Gubernur Malut, Abdul Gani Kasuba, menyampaikan bahwa kebutuhan masalah perikanan di Maluku Utara ini relatif sama mulai dari penangkapan ikan yang dilakukan nelayan adalah sebuah kebutuhan, tentunya didukung dengan fasilitas bagi nelayan yang memadai.
Dirinya menyebut, pemerintah tidak pernah membatasi nelayan untuk menangkap komoditas ikan di luat, karena merupakan kebutuhan, namun harus dihindari berbagai cara-cara yang bisa merusak biota laut.
Olehnya itu, Gubernur dua periode ini meminta agar setiap rumpon yang ada di desa maupun kelurahan dapat di tata secara baik sehingga laut tidak tercemar dan instansi terkait harus melakukan pengawasan dan pembinaan bagi nelayan setempat.
Sementara itu, Wali Kota Tidore Kepulauan, Capt Ali Ibrahim mengakui bahwa masyarakat Tidore ini sebagai besar adalah nelayan dan pemerintah pusat harus memberikan perhatian serius dalam pengembangan ekonomi di bidang potensi perikanan.