Ambon, 19/11 (Antara Maluku) - Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Donny Monardo mengajak komponen pemuda yang terhimpun dalam wadah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) untuk ikut peduli terhadap kelestarian eksosistem dan biota laut dari ancaman pencemaran.
"Laut kita memiliki potensi kekayaan alam yang bisa memakmurkan masyarakat," kata Pangdam ketika menjadi pembicara pada kegiatan musyawarah pimpinan nasional (Muspimnas) PMII 2015 di Ambon, Kamis.
Bila tidak ada kepedulian semua komponen masyarakat terhadap kebersihan lingkungan laut sejak dini, maka ekosistemnya yang menjadi habitat aneka jenis biota laut bernilai ekonomis akan hilang atau musnah.
Pangdam mencontohkan masyarakat nelayan pada salah satu negara di benua Afrika yang pernah berhasil meningkatkan kesejahteraan mereka dengan hasil laut, tetapi belakangan terjadi pencemaran luar biasa akibat pembuangan limbah beracun yang menyebabkan bisnis mereka hancur akibat biota lautnya mati.
Kebersihan lingkungan laut yang disebut emas biru ini akan menjadi modal bagi masyarakat untuk mengembangkan bisnis perikanan, bukan saja dengan mengandalkan hasil penangkapan tetapi juga budidaya ikan dengan cara membuka keramba.
Selain program emas biru, ada juga program emas hijau yang diniai sangat strategis dalam membantu mensejahterakan msyarakat di daerah karena banyak memiliki potensi kekayaan alam di bidang kelautan dan perikanan serta kehutanan.
"Ada pun dasar yang dijadikan sebagai referensi adalah program pemerintahan Presiden Jokowi yang disebut dengan nawacita dan salah satu butirnya adalah membangun Indonesia dari pinggiran di mana Kepulauan Maluku yang bagian Selatan itu berada pada daerah terluar wilayah nasional," kata Pangdam.
Ketersediaan pangan sangat penting bagi penduduk dan konsumsi pangan serta gizi yang cukup sehingga menjadi basis pembentukan sumberdaya manusia yang berkualitas.
Kemudian sejumlah MoU telah disepakati antara pimpinan TNI dengan sejumlah kementerian dan terakhir antara mantan Pangdam XVI/Pattimura Myjen TNI Wiyarko dengan Gubernur Maluku.
Kodam Pattimura hanya minta diberikan kesempatan melatih mahasiwa, pelajar, dam masyarakat yang berminat untuk meningkatkan kemampuan mereka di bidang usaha khususnya dalam rangka mendapatkan sebuah keuntungan luar biasa dari hasil kehutanan dan budidaya perikanan.
Sasaran yang diinginkan di sini adalah tercapainya ketahanan nasional dan didukung sejumlah pihak yang punya keahlian di bidangnya seperti Balai Penangkaran dan Bubidya Perikanan, SUPM Negeri Waiheru Ambon, maupun ketua ikatan sarjana perikanan Maluku yang masuk dalam tim kerja.
Begitu juga di bidang kehutanan, Kodam Pattimura dibantu pihak Dinas Kehutanan Maluku.
"Kenapa TNI bisa terjun dalam masalah ini, bagi kami tentu tidak bisa terlalu jauh masuk di dalam substansi bisnis ekonomi karena sesuai UU nomor 34 tahun 2004 yang menegaskan TNI adalah prajurit profesional yang dilatih dan dididik secara khusus, dibiayai negara dan tidak boleh berbisnis," kata Pangdam.
Luas daratan Maluku kurang dari delapan persen dengan tingkat kemiskinan cukup tinggi sebenarnya dapat diatasi dengan program emas biru dan emas hijau melalui pengelolaan potensi kekayaan alam melimpah.
Untuk program emas hijau, kata Pangdam, bisa dikembangkan program penanaman aneka jenis pohon endemik bernilai ekonomis pada lahan-lahan kosong sehingga delapan tahun kedepan sudah bisa dipanen dan meningkatkan ekonomi warga.