Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku menyatakan kenaikan harga tiket pesawat yang mencapai 7,8 persen menjadi penyebab inflasi paling besar di Maluku pada Maret 2022.
"Kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 1,74 persen yang utamanya di dorong oleh kenaikan tarif angkutan udara hingga 7,80 persen. Meningkatnya tarif angkutan udara ini tidak lepas dari kebijakan pelonggaran persyaratan pelaku perjalanan udara berdasarkan Surat Edaran Kementerian Perhubungan No. 21 Tahun 2022 yang berdampak pada meningkatnya permintaan masyarakat terhadap jasa penerbangan," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Lukman Hakim di Ambon, Sabtu.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku mencatat inflasi pada Maret 2022 meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,44 persen (mtm), lebih tinggi dari bulan Februari 2022 yang mengalami deflasi sebesar -0,48 persen (mtm).
"Capaian inflasi Maluku masih lebih rendah dibandingkan dengan inflasi wilayah Sulawesi, Maluku, Papua yang tercatat sebesar 0,60 persen maupun inflasi nasional yang sebesar 0,66 persen," ujarnya.
Tekanan harga pada kelompok transportasi serta makanan, minuman, dan tembakau mendorong peningkatan inflasi Provinsi Maluku pada Maret 2022.
Lukman menjelaskan, sepanjang bulan Maret 2022, kenaikan tarif angkutan udara lintas provinsi tercatat meningkat sebesar 12-28 persen. Demikian pula dengan tarif angkutan udara intra provinsi (rute di dalam lingkup Provinsi Maluku) yang tercatat meningkat hingga lebih dari 50 persen.
Selain itu, kelompok makanan, minuman, dan tembakau mencatatkan inflasi sebesar 0,36 persen (mtm) yang utamanya didorong oleh tekanan harga pada komoditas hortikultura seperti cabai rawit dan bawang merah.
Dia menjelaskan, harga cabai rawit meningkat sebesar 23,78 persen (mtm) sementara bawang merah meningkat sebesar 11,02 persen. Kenaikan harga komoditas tersebut disinyalir akibat keterbatasan pasokan akibat tingginya curah hujan yang berdampak pada hasil panen di daerah sentra.
Sebagai upaya pengendalian harga menjelang Bulan Ramadhan, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi yang didasarkan pada strategi 4K (Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif).
Sebagai bagian dari implementasi strategi 4K tersebut, TPID Provinsi Maluku telah melakukan kegiatan sidak pasar dalam rangka pemantauan harga serta stok bahan pokok secara langsung ke Pasar Mardika dan beberapa distributor besar. Selain itu juga akan digelar kegiatan pasar murah secara mobile atau keliling, yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 18-21 April 2022.