Ambon (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Ambon menggalakkan imunisasi rutin bagi bayi dan balita di Kota Ambon, guna menciptakan kekebalan kelompok pada anak.
"Saat ini kita sementara menggalakkan imunisasi rutin bagi bayi 0-11bulan serta booster untuk 18-24 bulan, karena selama masa pandemi dua tahun ini pelaksanaan imunisasi tidak maksimal," kata Kepala Dinas Kesehatan kota Ambon, Wendy Pelupessy, Selasa.
Ia mengatakan, Imunisasi rutin lengkap pada anak dilakukan sejak dini agar anak terhindar dari penyakit berbahaya.
"Selama ini kita hanya fokus ke vaksinasi COVID-19, sedangkan imunisasi rutin untuk bayi dan anak sekolah sempat terlupakan," katanya.
Wendy mengakui, terjadi penurunan cakupan imunisasi rutin selama pandemi COVID-19.
Berbagai faktor yang membuat penurunan itu, salah satunya yaitu ketakutan masyarakat mengakses fasilitas kesehatan di awal masa pandemi COVID-19.
"Saat ini cakupan imunisasi dasar lengkap bagi bayi 0-11bulan serta booster untuk 18-24 bulan di Ambon baru mencapai 60 persen, dari target cakupan imunisasi secara nasional 79,1 persen, sehingga kita terus menggalakkan imunisasi rutin tersebut," katanya.
Dijelaskannya, imunisasi dasar lengkap gratis untuk anak berusia 0-11 bulan dan 18-24 bulan tersedia di Posyandu dan Puskesmas.
Setidaknya lima jenis vaksin yang diberikan untuk anak sesuai usia yakni vaksin hepatitis B; BCG untuk mencegah tuberkulosis, polio; DPT-HB-HiB untuk mencegah difteri, batu rejan, tetanus, dan hepatitis B; dan campak/MR untuk mencegah campak dan rubela.
Ia menambahkan, imunisasi dasar lengkap dilaksanakan untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yaitu adalah suatu kondisi dimana sebagian besar masyarakatnya telah terlindungi dari suatu penyakit.
Cakupan vaksinasi yang tinggi dan merata akan membentuk kekebalan kelompok sehingga dapat mencegah penularan suatu penyakit yang sebenarnya dapat kita cegah dengan imunisasi.
Baca juga: Dinkes: Satu kasus KLB campak Rubella di Ambon, waspadai penularannya
Baca juga: Dinkes Ambon sosialisasi BIAN 2022, sukseskan pekan imunisasi dunia