Ambon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku memasang rambu dan membangun jalur evakuasi di Kecamatan Tehoru untuk memperkuat mitigasi bencana di wilayah tersebut.
"Tahun 2022 ini kami fokus memperkuat mitigasi bencana di Kecamatan Tehoru, terutama memasang rambu-rambu dan jalur evakuasi di wilayah tersebut," kata Kepala Bidang Kesiapsiagaan BPBD Maluku Tengah Zeth Sahalessy dikonfirmasi dari Ambon, Selasa.
Dia menjelaskan mitigasi bencana di Kecamatan Tehoru mengingat akhir-akhir ini wilayah tersebut diguncang banyak gempa kendati skalanya kecil.
"Kondisi kejadian gempa di Pulau Seram akhir-akhir ini mengarah ke bagian utara Pulau Seram, walaupun skalanya kecil, sehingga perlu diantisipasi sejak dini guna menghindari jatuhnya korban jiwa," katanya.
Baca juga: "Bahaya Seram" & upaya membangun ketangguhan hadapi bencana
Zeth menyebutkan gempa bumi magnitudo 6,0 pernah mengguncang Kecamatan Tehoru pada 16 Juni 2021. Gempa dangkal itu menyebabkan pesisir pantai Dusun Mahu dan Japutih, Kecamatan Tehoru ambles ke dasar laut dan menyebabkan muka air laut naik 0,5 meter.
Pembangunan jalur evakuasi di kecamatan itu juga mengingat banyak rambu evakuasi yang hilang maupun dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Jadi kami fokus untuk memasang dan memperbanyak jalur evakuasi di Tehoru sehingga mempermudah warga melakukan evakuasi mandiri ke lokasi aman jika suatu saat terjadi gempa dan tsunami," katanya.
Pihaknya juga secara masif melakukan sosialisasi dengan melibatkan semua unsur pentaheliks guna meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana.
Apalagi, berdasarkan pemodelan yang dilakukan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Kecamatan Tehoru pada September 2021, seluruh wilayah pantai di Maluku, terutama Pulau Seram, pernah terdampak tsunami dalam skala besar maupun kecil.
Baca juga: Polres Ternate salurkan bantuan untuk korban bencana banjir
Pulau Seram memiliki potensi bahaya tsunami nonteknik atau tsunami yang bukan disebabkan gempa dalam skala cukup tinggi, karena pesisirnya merupakan laut dalam dengan tebing-tebing curam dan rawan longsor.
"Karena itu upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat untuk melakukan evakuasi secara mandiri ke lokasi titik kumpul yang aman sangat diperlukan, kendati semua usaha yang dilakukan ini diperhadapkan dengan minimnya anggaran yang diperlukan," katanya.
Baca juga: Bocah terseret banjir Ternate ditemukan meninggal