Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku meminta dukungan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) setempat untuk mengembangkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
"UMKM memiliki peran penting bagi perekonomian daerah, karena turut memberikan sumbangan signifikan bagi penyerapan tenaga kerja," kata Penjabat Sekda Maluku Sadali Ie dalam acara pengukuhan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku Bakti Artanta, di Ambon, Jumat.
Acara pengukuhan Bakti Artanta sebagai Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Provinsi Maluku menggantikan Norviarso Manullang yang beralih tugas menjabat Kepala KPw BI Provinsi Jawa Tengah, ditandai dengan penyerahan petikan Surat Keputusan (SK) Gubernur BI kepada pejabat baru dan dilanjutkan dengan penyerahan piagam penghargaan kepada pejabat yang lama Norviarso Manullang dilakukan oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI), Destry Damayanti.
Sadli Ie mengatakan, UMKM selama ini dipercaya memiliki ketahanan ekonomi yang tinggi sehingga dapat menjadi penopang bagi stabilitas sistem keuangan dan perekonomian daerah.
Baca juga: Belajar dari strategi Gibran bawa produk Solo di "Java in Paris"
Karena itu pengalihan tugas menjadi media untuk semakin memantapkan gerak langkah dunia perbankan dan aktivitas ekonomi masyarakat pada suatu daerah, khususnya di Maluku.
Ia mengatakan Gubernur Maluku Murad Ismail juga mengapresiasi proses alih tugas dan pimpinan BI Maluku sebagai bagian dari panggilan tugas, dan pengabdian bagi masyarakat, bangsa dan negara, terutama dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
Pada kesempatan itu, Sadli menyampaikan beberapa pesan dan harapannya dalam rangka akselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku.
Pertama, BI merupakan salah satu instansi yang memiliki peran penting dalam mendorong perkembangan dan pertumbuhan ekonomi di daerah sehingga Pemprov Maluku siap untuk bersinergi dan berkoordinasi dengan BI Perwakilan Maluku guna mengakselerasi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Maluku.
Kedua, berbagai upaya bersama terus dilakukan antara Pemerintah Daerah Maluku dan Bank Indonesia Perwakilan Maluku dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
“Dengan senjata digitalisasi sebagai alat pembangkit perekonomian, diharapkan akan ada berbagai inovasi dan kreativitas baru yang dapat menggenjot roda perekonomian mendatang, khususnya dari sisi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di daerah ini,” harapnya.
Baca juga: BI: Maluku alami inflasi cukup tinggi dari momen Lebaran