Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota Ambon sedang mengkaji opsi untuk merelokasi rumah warga korban bencana longsor di Ibu Kota Provinsi Maluku itu.
"Hasil tinjauan titik bencana di Ambon akan kita pertimbangan setiap lokasi, apakah kita akan melakukan perbaikan terhadap lingkungan atau kita memilih melakukan relokasi," kata Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena, di Ambon, Rabu.
Dikatakannya, pascabencana rumah warga korban longsor di Ambon akan diperbaiki. Tetapi, jika kondisi lingkungan tak memungkinkan, maka akan dilakukan relokasi.
Jika Pemkot mengambil kebijakan relokasi, maka dipastikan akan disiapkan lokasi baru untuk pembangunan rumah warga
"Proses relokasi maka pemerintah juga yang akan mencari lokasi dan memfasilitasi semua hingga rampung," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon fokus tangani bencana banjir & longsor, begini penjelasannya
Pemkot kata Bodewin, tahap awal juga telah melakukan penanganan tanggap darurat seperti penyaluran bantuan, dan memfasilitasi warga yang mengungsi akibat bencana.
Jika ada yang warga mengungsi difasilitasi dengan menyiapkan tempat, jika ada korban yang meninggal dunia atau dirawat di RS akan ditangani sesuai prosedur.
"Yang dirawat di RS Pemkot akan bertanggung jawab untuk biayai pengobatan, semua akan ditanggulangi oleh BPBD juga dinas terkait," ujarnya.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ambon dari 19 Juni sampai 11 Juli 2022 menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Kecamatan Nusaniwe, Sirimau, Teluk Ambon, Teluk Ambon Baguala, dan Leitimur Selatan serta berdampak pada 1.135 keluarga yang terdiri atas 4.706 jiwa.
Bencana alam yang terjadi menyebabkan 831 rumah dan satu rumah sakit tergenang, 79 rumah rusak, dan 97 rumah terancam kena longsoran tanah.
Selain itu, tanah longsor berdampak pada tiga sekolah serta banjir mengakibatkan kerusakan tanggul dan talud.
Baca juga: Dinsos-BPBD Ambon salurkan bantuan tanggap darurat bencana banjir dan longsor, begini penjelasannya