Ambon (ANTARA) - Kementerian Keuangan RI melalui Kantor Pelayanan, Penyuluhan, dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Piru, salah satu unit vertikal di bawah KPP Pratama Ambon, menggelar "Pajak Bertutur" di daerah pelosok Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB), Provinsi Maluku.
"Kegiatan rutin tahunan 'Pajak Bertutur' kami gelar dengan menyasar siswa dan pelajar SMP Negeri 11 Huamual, Desa Luhu, Kecamatan Huamual, SBB," kata Kepala KP2KP Piru Bagus Suyanto, dalam keterangan tertulis diterima Antara, di Ambon, Kamis.
Bagus Suyanto yang memimpin langsung kegiatan secara nasional itu bersama tim harus menempuh medan cukup menantang sejauh sejauh 60 kilometer dengan waktu 2,5 jam untuk menjangkau sekolah di pelosok Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) itu.
"Tim harus menerobos jalan yang tergenang air cukup dalam karena rakit yang ada hanya bisa mengangkut kendaraan roda dua saja. Tapi rasa penat terbayar lunas saat menerima sambutan hangat para siswa dan guru yang telah menunggu," ujar Bagus.
Pihaknya sengaja memilih sekolah yang jauh dari Piru, ibu kota kabupaten SBB, karena tempat ini jarang menjadi lokasi kegiatan berskala besar, mengingat sulitnya akses transportasi untuk menjangkau wilayah itu.
"Kesulitan yang kami hadapi sungguh tak sebanding dengan pengalaman menyaksikan keceriaan dan antusiasme siswa dalam mengikuti kegiatan Pajak Bertutur hari ini," tandasnya.
Baca juga: KPP Pratama Ambon gelar Forum Komunikasi Publik dan Sosialisasi Peraturan Perpajakan
Selain menyampaikan paparan sederhana tentang hakikat cinta tanah air dan bela negara, hingga ilustrasi peran sentral pajak bagi pembangunan negara yang berdaulat, Kepala KP2KP Piru juga memotivasi para siswa untuk berani bermimpi dan bercita-cita setinggi mungkin demi masa depan yang gemilang.
Dia juga sempat menanyakan beberapa siswa tentang impian dan cita-cita mereka. "Saya sengaja memotivasi para siswa untuk bermimpi dan bercita-cita tinggi, kendati mereka tinggal di daerah pelosok dan jauh dari pusat pemerintahan," katanya.
Baca juga: Ambon terapkan strategi jemput bola penagihan PBB
Beberapa siswa lantas menyampaikan mimpi dan cita-citanya. Tiara Cantika Payapo misalnya, siswa kelas kelas IX itu bercita-cita ingin menjadi Polisi Wanita (Polwan). "Dengan menjadi Polwan, saya bisa membanggakan orang tua," tutur Tiara Cantika yang disambut tepuk tangan meriah.
Siswa lainnya, Muhammad Yuda Gaus Nurlette dengan malu-malu mengaku bercita-cita menjadi tentara atau anggota TNI. "Beta ingin menjaga negara," ujar siswa kelas sembilan itu memberikan alasannya. Para siswa juga dimotivasi untuk lebih giat belajar agar kelak dapat menggapai cita-cita yang menjadi mimpi mereka sejak kecil itu.
Baca juga: Kemenkeu catat realisasi APBN surplus Rp106,1 triliun hingga akhir Juli 2022
Kepala SMP Negeri 11 Huamual Raihan Mahu mengapresiasi kehadiran KP2KP Piru di sekolah yang dipimpinnya itu, di samping untuk menyosialisasikan masalah pajak, juga sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang berada di wilayah pelosok.
Dia memotivasi para siswa kelas VII hingga IX serta guru untuk menyimak dan mengikuti seluruh materi yang disosialisasikan, sehingga menjadi pelajaran berharga bagi pendidikan mereka kelak.
Kegiatan tersebut banyak diselingi dengan games dan quiz. Acara dikemas sedemikian rupa sehingga lebih menarik dan dapat membangkitkan antusiasme para siswa. Ada pula aktivitas senam ceria yang tak hanya diikuti para siswa, tetapi juga para staf pengajar.
"Tema pajak ini kan berat, sehingga harus disampaikan dengan cara yang fun dan semenarik mungkin," ujar Oktavia salah satu instruktur dalam kegiatan siang itu.
Baca juga: Menkeu Sri Mulyani prediksi PNBP SDA 2022 lampaui realisasi 2021
Petugas pajak Piru gelar Pajak Bertutur di pelosok Seram Bagian Barat Maluku
Kamis, 18 Agustus 2022 17:47 WIB