Ambon (ANTARA) - PT Pelni cabang Ambon memastikan tidak akan ada kenaikan tarif kapal usai resminya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kota Ambon, Maluku.
“Kami pastikan Pelni tidak ada kenaikan harga tiket. Tetap masih eksis di harga yg lama, karena kan BBMnya subsidi,” kata Kepala Operasional PT Pelni cabang Ambon Said Muhammad Assagaf, di Ambon, Maluku, Selasa.
Ia mengaku meskipun ke depannya belum tahu apa keputusan pemerintah untuk kenaikan tarif kapal Pelni. Tapi diharapkan masyarakat mengerti bahwa apa pun kebijakannya, ini adalah bentuk keberpihakan pemerintah untuk melayani masyarakat.
“Semoga masyarakat tahu ini salah satu keberpihakan pemerintah untuk melayani masyarakat yang menggunakan akomodasi milik negara,” harapnya.
Pemerintah resmi mengumumkan kenaikan harga BBM penugasan, subsidi, hingga non subsidi. Penyesuaian harga BBM tersebut berlaku satu jam sejak diumumkannya pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Pelni mulai jual tiket penumpang sesuai kriteria pemerintah
Adapun ketiga BBM tersebut antara lain yakni Pertalite, Solar, hingga Pertamax. Rinciannya yakni Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Solar naik dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter, sementara Pertamax mengalami kenaikan dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Namun untuk BBM jenis non subsidi kenaikan harga tersebut berbeda di setiap wilayah masing-masing. Seperti di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur hingga Papua.
Di Provinsi Maluku sendiri, Solar Rp 6.800, Pertalite Rp 10.000, Pertamax Rp14.850, dan Dexlite Rp17.450.
Baca juga: Calon penumpang kapal Pelni Ambon ke Jayapura keluhkan sulit dapat tiket, kok bisa?