Kepolisian Daerah Maluku mengimbau warga tidak terpancing atau menanggapi isu penculikan manusia yang disebarkan lewat pesan singkat (Short Message Service-SMS) oleh orang tidak bertanggung jawab."Selama ini tidak ada laporan dari masyarakat secara resmi ke polisi yang menyatakan ada anggota keluarganya hilang karena indikasi diculik untuk diambil organ tubuh mereka seperti jantung, lever atau alat vital tubuh lainnya," kata Kabid Humas Polda Maluku, AKBP J. Huwae, di Ambon, Rabu.Maraknya peredaran isu menyesatkan seperti ini, nyaris membuat banyak orang merasa percaya dan khawatir dengan anak-anak mereka yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar sehingga para orang tua selalu mengantar dan mengawasi anak mereka selama jam sekolah.Menurut Huwae, kalau isu seperti itu benar-benar terjadi maka aparat kepolisian telah menerima pengaduan orang hilang dan langsung melakukan penyelidikan untuk mencari para penculik serta membongkar jaringan mereka."Saya ingatkan warga untuk tidak mudah mempercayai berita bohong seperti ini dan kalau kedapatan ada yang menyebarkan isu seperti ini, tolong dilaporkan kepada kami untuk diperiksa," katanya.Apalagi isu seperti kini bukan saja beredar di Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku tapi ada juga beredar di Kabupaten Maluku Tengah dan Kabupaten Seram Bagian Barat serta beberapa daerah lainnya.Sebagian warga nyaris mempercayai berita bohong tersebut karena dalam pesan singkatnya ditulis berdasarkan pesan Kapolres yang minta informasinya disebarkan karena merupakan kejadian nyata dan jangan dianggap remeh.Inti pesan tersebut, sebanyak 400 orang baik tua, muda maupun anak-anak akan diculik untuk diambil organ tubuhnya, dan ciri-citi kelompok penculik ini menggunakan mobil dan sepeda motor lengkap dengan pelat nomor kenderaannya."Dikhawatirkan, kalau masyarakat terprovokasi dan kebetulan menemukan kenderaan yang dimaksud maka bisa terjadi tindakan anarkhis terhadap mereka, sehingga kami imbau warga tetap tenang dan tidak menanggapi berita bohong seperti ini," katanya.
Warga Maluku Diimbau Tidak Tanggapi Isu Penculikan
Rabu, 23 Februari 2011 17:00 WIB
