Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa (UE) mendorong percepatan Indonesia- Uni Eropa Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA), yang implementasinya akan meningkatkan transaksi investasi dan perdagangan, serta menyelesaikan permasalahan ekonomi antara kedua belah pihak.
Upaya percepatan ini dilakukan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Executive Vice President of the European Commission Valdis Dombrovskis dalam pertemuan setelah acara EU-ASEAN Business Summit di Brussels, Belgia, melalui keterangan di Jakarta, Kamis.
Adapun perundingan IEU CEPA saat ini tengah berlangsung secara virtual yang diharapkan kedua pihak dapat mencapai progres signifikan, mengingat kedua pemimpin yaitu Presiden Joko Widodo dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen telah sepakat untuk mempercepat penyelesaian perundingan tersebut.
Selain itu dalam pertemuan ini kedua pihak juga membahas isu permasalahan sengketa dagang yang saat ini tengah diselesaikan melalui jalur The World Trade Organization (WTO) .
Baca juga: Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana tiba di Brussels untuk KTT ASEAN-UE
Kedua pihak juga menyepakati peningkatan kerja sama di bidang energi melalui program Just Energy Transition Partnership (JETP) oleh Uni Eropa yang diluncurkan pada KTT G20 di Bali, November lalu.
Pertemuan Menko Airlangga dengan EVP Dombrovksis ini merupakan yang kedua kalinya, setelah keduanya telah bertemu di sela-sela G20 Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting di Bali pada September 2022 lalu.
Sebagai informasi nilai perdagangan Indonesia - UE mencapai 29,03 miliar dolar AS pada tahun 2021 dan tercatat mencapai 18,59 miliar dolar AS pada periode Januari-Juli 2022, meningkat 20 persen dari periode sama tahun 2021 yang sebesar 15,52 miliar dolar AS.
Dengan demikian percepatan penyelesaian perundingan IEU - CEPA dinilai sangat penting karena implementasinya akan menjadi alternatif peningkatan transaksi perdagangan, investasi dan menyelesaikan masalah antara kedua pihak.
Baca juga: Komisi Eropa: Era Baru Hubungan Penerbangan UE-ASEAN