Ambon (ANTARA) - Polisi Wanita (Polwan) Polda Maluku memberikan trauma healing kepada anak-anak korban terdampak kebakaran di Lorong Tahu, Kelurahan Rijali, Sirimau Ambon.
“Kami turut berempati dengan musibah yang terjadi pada minggu lalu, kegiatan trauma healing, anak-anak di sini bermain bersama Polwan, mudah-mudahan dengan keceriaan ini, mereka bisa melupakan sedikit musibah yang terjadi,” kata Perwira Koordinator (Pakor) Polwan Polda Maluku, Rositah Umasugi, di Ambon, Kamis.
Rosita mengatakan, dalam giat trauma healing ini, Polwan Polda Maluku juga memberikan edukasi terkait pencegahan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak.
Edukasi diberikan melalui lagu dari program Polda Maluku Kalesang Anak-anak yang diluncurkan pada 24 November 2022 lalu dengan judul “Menjaga Diri”.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan kepada korban kebakaran Lorong Tahu Ambon
“Ada pesan moral yang kami sampaikan di lagu itu agar anak-anak bisa menjaga diri dalam beraktivitas sehari-hari baik di sekolah maupun di lingkungam tempat mereka tinggal,” ujarnya.
Ia mengaku, edukasi tersebut bertujuan agar mereka minimal bisa menjaga dan melindungi diri dari ancaman atau gangguan yang mungkin terjadi di lingkungan mereka beraktivtas.
“Dan apa yang kami lakukan semata-mata hanya ingin membantu meringankan beban yang mereka hadapi,” ucap Rositah.
Rositah mengungkapkan, kegiatan trauma healing tersebut akan terus dilaksanakan, dan akan menjadi program rutin di mana Polwan Polda Maluku melakukannya seminggu sekali.
“Beberapa waktu yang lalu juga Polwan Polresta Ambon sudah melaksnakan juga, kami akan datang memberikan hiburan kepada adik-adik mengajak mereka bermain, minimal untuk meringankan beban dan fisik dan psikisnya yang perlahan-lahan bisa terobati,” terangnya.
Baca juga: Pemkot Ambon siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi korban kebakaran
Diberitakan, Kebakaran yang melanda kawasan Pasar Mardika terjadi sekira pukul 03.30 WIT. Ratusan rumah warga, kios dan lapak pedagang ludes habis terbakar. Hampir lebih dari lima jam api baru bisa dipadamkan pemadam kebakaran dibantu masyarakat.
Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang korban, dua di antaranya meninggal dunia, satu orang lainnya terkena luka bakar dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Kini, sebanyak 845 orang sedang mengungsi.
Penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui pihak kepolisian. Polisi juga telah memasang “Police Line” agar tidak ada aktivitas masyarakat di area kebakaran.
Baca juga: Pengungsi dampak kebakaran Lorong Tahu Ambon mulai diserang batuk, begini penyebabnyaBaca juga: Kemensos salurkan bantuan kepada korban kebakaran Lorong Tahu Ambon