Ambon (ANTARA) - Pengungsi terdampak kebakaran Lorong Tahu, Kawasan Mardika, Kecamatan Sirimau, Kota Ambon, mulai diserang batuk dan sakit pada tenggorokan.
"Sampai hari ini, rata-rata orang yang datang ke posko kesehatan mengeluhkan soal batuk," kata salah satu petugas posko kesehatan Lorong Tahu,Faisal Holle, di Ambon, Selasa.
Menurutnya, batuk yang dialami pengungsi diakibatkan oleh asap yang dihirup berlebih karena insiden kebakaran tersebut.
Ia mengatakan, untuk obat-obatan, sudah disediakan oleh posko kesehatan. Dan setiap ada yang mengeluh soal kesehatan, langsung diberikan obat sesuai sakit yang dialami.
"Hari ini ada lima warga yang datang, dan tiga di antaranya juga mengeluhkan soal batuk. Kita sudah memberikan obat-obatan," ujarnya.
Baca juga: Puslabfor Polri periksa enam saksi kebakaran Lorong Tahu Ambon
Selain itu, Faisal juga mengaku, pengungsi sering mengeluhkan soal sakit maag dan pegal-pegal. "Capek karena tidak terbiasa tidur beralaskan kayu. Jadi ada yang mengeluh sakit tulang sendi, serta maag, karena menahan lapar,” katanya.
Sementara itu, salah seorang warga pengungsi, Wa Rini mengatakan, saat ini mereka sangat membutuhkan banyak selimut.
“Kalau malam sangat dingin, yang batuk jadi malah tambah batuk, kami masih sangat kekurangan selimut,” kata Wa Rini.
Ia berharap, bantuan kepada mereka tidak terhambat-hambat, sehingga mereka, terutama anak-anak bisa merasa sedikit aman.
“Saya cuma pikir anak-anak, kasihan mereka tidur kedinginan, tidak nyaman, apa lagi banyak nyamuk. Semoga segera pulih,” harapnya.
Baca juga: Polda Maluku Salurkan 2 ton beras bagi warga terdampak kebakaran Lorong Tahu Ambon
Diberitakan, kebakaran yang melanda kawasan Pasar Mardika yang terjadi pada Jumat, 9 Desember 2022, sekira pukul 03.30 WIT. Ratusan rumah warga, kios dan lapak pedagang ludes habis terbakar. Hampir lebih dari lima jam api baru bisa dipadamkan pemadam kebakaran dibantu masyarakat.
Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang korban, dua di antaranya meninggal dunia, satu orang lainnya terkena luka bakar dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Kini, sebanyak 845 orang sedang mengungsi.
Penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui pihak kepolisian. Polisi juga telah memasang garis polisi agar tidak ada aktivitas masyarakat di area kebakaran.
Baca juga: Korban jiwa kebakaran Lorong Tahu di Ambon bertambah jadi dua orang, begini penjelasannya