Ambon (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Provinsi Maluku bersama Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) mengoptimalkan peran posyandu dalam menurunkan kasus stunting di daerah itu.
"Berbagai upaya dilakukan untuk menurunkan kasus stunting di Kota Ambon, di antaranya dengan memberikan edukasi bagi para kader posyandu, juga memantau langsung kegiatan posyandu bersama TP PKK," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy di Ambon, Jumat.
Ia mengatakan posyandu merupakan ujung tombak dalam upaya menurunkan jumlah stunting di kota ini, sekaligus memenuhi angka prevalensi di bawah 14 persen, dengan target yang ditetapkan Pemkot Ambon 11,38 persen.
Baca juga: Pemerintah Kota Ambon evaluasi penurunan kasus stunting
Dinas Kesehatan bersama Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Ambon dan TP PKK juga melakukan kolaborasi mencegah peningkatan angka stunting di kota itu.
"Upaya tersebut ditandai dengan kunjungan posyandu yang ada di lima kecamatan dan akan rutin dilakukan setiap bulan," katanya.
Penjabat Ketua TP PKK Kota Ambon Lisa Wattimena menyatakan TP PKK Ambon bersama DPPKB, Dinkes melakukan kunjungan ke posyandu, guna memantau kegiatan pelayanan posyandu di desa/kelurahan sekaligus memberikan edukasi kepada orang tua anak penderita stunting.
Kegiatan ini, katanya, akan diagendakan setiap bulan untuk mengunjungi setiap posyandu di lima kecamatan di Kota Ambon.
"Jadi kita membagi mungkin bulan ini di Kecamatan Nusaniwe, bulan depan nanti diatur lagi jadwalnya di kecamatan lainnya," katanya.
Baca juga: Pemkot Ambon audit kasus kekerdilan hingga tingkat negeri, begini penjelasannya
Pemkot Ambon optimalkan peran posyandu untuk turunkan kasus stunting
Sabtu, 7 Januari 2023 6:35 WIB