Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Maluku menyatakan konser musisi asing Dj Internasional Yellow Claw yang direncanakan pada April/Mei 2023 harus melalui perizinan Pemerintah Provinsi Maluku.
“Tentunya kami minta konser Yellow Claw yang mereka rencanakan pada April atau Mei 2023 nanti itu, harus ada perizinan, baik dari segi keamanan, maupun untuk diketahui pemerintah. Karena ini tidak bisa melalui mulut ke mulut langsung jadi aja konsernya. Harus ada perizinan yang dibuat,” kata Kepala Dinas Pariwisata Maluku, Affandy Hasanusi, di ruang kerjanya, Ambon, Rabu.
Yellow Claw adalah dua DJ dari Belanda dan produser rekaman dari Amsterdam.
Dua musisi ini menggabungkan berbagai genre pada lagu-lagunya dan sering memasukkan unsur-unsur mulai dari trap, hiphop, dubstep, big room house, hardstyle, dan moombahton.
Yellow Claw sendiri beranggota Jim Taihuttu dan Nils Rondhuis. Menariknya, Jim Taihuttu ternyata memiliki darah Maluku yang berasal dari ayahnya, Gino Taihuttu.
Taihuttu diketahui adalah sebuah fam yang berasal dari Negeri Hulaliu, Kecamatan Pulau Haruku Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.
Affandy mengaku sangat mengapresiasi Yellow Claw terutama Jim Taihuttu, pemuda asal Maluku yang masih mengingat daerah asalnya dengan rencana mendatangi Maluku untuk melakukan konsernya.
“Kami sebenarnya apresiasi mereka ya, terutama salah satu anggota asal Maluku itu. Artinya dia masih mengingat daerah asalnya. Mau datang mengunjungi Maluku mengembangkan pariwisata,” ujarnya.
Menurutnya, konser ini mempunyai dampak positif dari segi pariwisata, karena jika konsernya terjadi, maka penonton bukan hanya dari Maluku, tetapi dari luar Maluku juga.
Meski begitu, Affandy melanjutkan, konser ini juga membutuhkan banyak pertimbangan dan persiapan yang besar. Baik dari segi keamanan, serta kenyamanan masyarakat Maluku yang lain.
“Yang datang pasti bukan hanya dari Maluku saja, tetapi pasti ada dari luar seperti dari Australia, itu pasti, Singapura, Bali, dan warga luar Maluku lainnya. Itu baik untuk tingkat kunjungan wisatawan kita, tetap pertanyaannya, kita sudah siap belum? Karena ini tidak akan dalam kondisi normal. Konser ini mungkin akan berisiko tinggi,” terang Affandy.
Oleh karena itu, Affandy berharap, Yellow Claw bisa menyiapkan berbagai perizinan untuk keamanan kepolisian, serta untuk pemerintah. Ia juga meminta agar tetap menghormati budaya ketimuran yang ada di Maluku.
“Ya kita tentu dorong agar bisa buat perizinan. Dan kami harap untuk tetap menghargai budaya ketimuran kita. Jangan sampai budaya barat dari luar dimasukkan ke sini ketika konser itu terjadi,” harapnya.
Yellow Claw berencana konser di Kota Ambon pada April/Mei 2023 mendatang.
Rencana konsernya itu disampaikan melalui akun instagram resmi milik Yellow Claw yakni @yellowclaw.
“Kami ingin melakukan pertunjukan ‘outdoor’ khusus untuk masyarakat di Kota Ambon dengan gratis,” tulis @yellowclaw di salah satu postingan instagramnnya, Kamis (5/1/2023).
Di postingan berikutnya pada (7/1/2023) @yellowclaw mengunggah foto Lapangan Merdeka Ambon dengan keterangan, “Kami masih membutuhkan sponsor untuk pertunjukan di Ambon gratis besar yang kami rencanakan.”