Gubernur Maluku Murad Ismail meminta 15 dokter lulusan Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku yang baru dilantik mengabdi ke daerah tersebut.
"Saya minta kepada para dokter baru agar dapat mengabdikan dirinya di wilayah Maluku," ujar Gubernur Maluku, Murad Ismail melalui sambutan Sekretaris daerah Maluku Sadali Ie di Ambon, Kamis.
Menurut dia dengan dilantiknya 15 dokter tersebut dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan di Maluku utamanya di wilayah Terdepan, Tertinggal, Terpencil (3T).
"Saudara-saudara sangat dinantikan masyarakat terutama di daerah terpencil dan perbatasan, karena akan membawa angin segar bagi peningkatan kualitas kesehatan di daerah ini," ucapnya.
Ia menambahkan tantangan pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Maluku sangat kompleks.
Terbatasnya akses transportasi, informasi dan komunikasi antar wilayah menyebabkan banyak dokter yang enggan mengabdikan dirinya di Provinsi Maluku.
"Jadilah seorang dokter yang berakhlak mulia dan profesional serta berpegang teguh pada sumpah dan janji dokter Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, etika serta kompetensi," jelasnya.
Ke-15 dokter baru tersebut merupakan dokter yang telah menjalani tahap pre-klinik dan profesi dokter selama kurang lebih enam tahun.
Tahap kepaniteraan klinik telah berlangsung di rumah sakit dan Puskesmas di wilayah provinsi Maluku yaitu RSUD Dr. M. Haulussy, RSKD Ambon, Rumah sakit AL Latumetten. Rumah sakit Bhayangkara, Rumah sakit. Izaac Umarella.
Kemudian Rumah sakit Al-Fatah, Rumah sakit Sumber Hidup, KKP Ambon, Dinkes Provinsi maluku, Basarnas, Klinik Dokter Keluarga beberapa puskesmas di wilayah pelayanan Dinkes Kota Ambon.
Untuk rumah sakit dan rumah sakit pendidikan di luar Ambon, para dokter baru ini telah menempuh kepaniteraan klinik di RSP FK Universitas Hasanuddin dan RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Setelah menyelesaikan kepaniteraan terakhir, mereka telah mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang dilakukan secara nasional sebagai exit exam dalam menentukan kelulusan dan kompetensi mereka untuk memperoleh gelar dokter.
Dari lulusan dokter sebelumnya sebagian besar telah menyelesaikan program magang dan ada yang telah melanjutkan pendidikan ke tingkat spesialis, magister, bekerja menjadi PNS maupun dokter kontrak di berbagai lokasi di Provinsi Maluku. Ada juga yang telah menjadi staf pendidik di Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon.
Dilantiknya 15 dokter tersebut saat ini kampus biru Unpatti telah meluluskan sedikitnya 350 dokter dalam kurun waktu 15 tahun sejak didirikan pada 2008.
Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku telah mendata jumlah dokter di Provinsi itu yakni 909 per Oktober 2022.
Artinya saat ini penambahan 15 dokter baru tersebut membuat jumlah dokter di Maluku menjadi 924 orang namun sebanyak 500 orang dokter bertugas di Kota Ambon.
"Saya minta kepada para dokter baru agar dapat mengabdikan dirinya di wilayah Maluku," ujar Gubernur Maluku, Murad Ismail melalui sambutan Sekretaris daerah Maluku Sadali Ie di Ambon, Kamis.
Menurut dia dengan dilantiknya 15 dokter tersebut dapat membantu pemerintah daerah dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan di Maluku utamanya di wilayah Terdepan, Tertinggal, Terpencil (3T).
"Saudara-saudara sangat dinantikan masyarakat terutama di daerah terpencil dan perbatasan, karena akan membawa angin segar bagi peningkatan kualitas kesehatan di daerah ini," ucapnya.
Ia menambahkan tantangan pembangunan bidang kesehatan di Provinsi Maluku sangat kompleks.
Terbatasnya akses transportasi, informasi dan komunikasi antar wilayah menyebabkan banyak dokter yang enggan mengabdikan dirinya di Provinsi Maluku.
"Jadilah seorang dokter yang berakhlak mulia dan profesional serta berpegang teguh pada sumpah dan janji dokter Indonesia yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, etika serta kompetensi," jelasnya.
Ke-15 dokter baru tersebut merupakan dokter yang telah menjalani tahap pre-klinik dan profesi dokter selama kurang lebih enam tahun.
Tahap kepaniteraan klinik telah berlangsung di rumah sakit dan Puskesmas di wilayah provinsi Maluku yaitu RSUD Dr. M. Haulussy, RSKD Ambon, Rumah sakit AL Latumetten. Rumah sakit Bhayangkara, Rumah sakit. Izaac Umarella.
Kemudian Rumah sakit Al-Fatah, Rumah sakit Sumber Hidup, KKP Ambon, Dinkes Provinsi maluku, Basarnas, Klinik Dokter Keluarga beberapa puskesmas di wilayah pelayanan Dinkes Kota Ambon.
Untuk rumah sakit dan rumah sakit pendidikan di luar Ambon, para dokter baru ini telah menempuh kepaniteraan klinik di RSP FK Universitas Hasanuddin dan RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Setelah menyelesaikan kepaniteraan terakhir, mereka telah mengikuti Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) yang dilakukan secara nasional sebagai exit exam dalam menentukan kelulusan dan kompetensi mereka untuk memperoleh gelar dokter.
Dari lulusan dokter sebelumnya sebagian besar telah menyelesaikan program magang dan ada yang telah melanjutkan pendidikan ke tingkat spesialis, magister, bekerja menjadi PNS maupun dokter kontrak di berbagai lokasi di Provinsi Maluku. Ada juga yang telah menjadi staf pendidik di Fakultas Kedokteran Unpatti Ambon.
Dilantiknya 15 dokter tersebut saat ini kampus biru Unpatti telah meluluskan sedikitnya 350 dokter dalam kurun waktu 15 tahun sejak didirikan pada 2008.
Sebelumnya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Maluku telah mendata jumlah dokter di Provinsi itu yakni 909 per Oktober 2022.
Artinya saat ini penambahan 15 dokter baru tersebut membuat jumlah dokter di Maluku menjadi 924 orang namun sebanyak 500 orang dokter bertugas di Kota Ambon.