Ambon (ANTARA) - Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Maluku menekankan tiga poin untuk menunjang pariwisata di Banda Neira, Maluku Tengah, yakni kamar hotel yang memadai, variasi paket wisata atraktif, dan kesediaan transportasi yang pasti.
“Ini untuk penunjang wisatawan, kami tekankan bagi perhotelan, jumlah hunian kamar harus memadai, agen travel buat variasi paket wisata yang menarik, dan penyedia transportasi agar ada jadwal perjalanan yang pasti sehingga memudahkan para wisatawan dan travel agen merencanakan wisata ke Maluku,” kata Kadis Pariwisata Maluku, Affandy Hasanusi, di Ambon, Senin.
Menurutnya, terkait transportasi, pihak perhubungan sedang dalam tahap merencanakan dan mengupayakan rute-rute baru ke sejumlah wilayah yang dapat diakses langsung ke Banda.
“Nanti mereka juga akan melihat kembali jadwal-jadwal perjalanan transportasi laut, sehingga dapat disesuaikan dengan idealnya jadwal perjalanan ke Banda. Meski demikian diakui faktor cuaca masih menjadi salah satu tantangan untuk transportasi,” katanya.
Ia mengaku, saat ini Dispar telah menyiapkan paket travel yang lebih berkualitas. “Jangan lepas-lepas begitu saja tanpa ada kepastian lalu kemudian nanti para pengunjung merasa kecewa karena jauh dari ekspektasi,” ujar Affandy.
Saat ini, lanjut Affandy, Dispar Maluku juga sedang menjejaki kembali untuk mendatangkan wisatawan manca negara Dari China melalui Manado dan bekerja sama dengan agen-agen travel di Bali.
“Kan sempat pernah mau dibuat kerja sama dengan mendatangkan wisatawan dari China melalui Manado. Itu penyerapan wisata dari China kan lumayan itu dari Manado,” terang Affandy.
Affandy menjelaskan, skema yang ditawarkan dari kerja sama travel untuk perjalanan wisatawan adalah tiga hari di Manado, kemudian dua hari di Ambon.
“Kita sekarang coba mau dorong untuk meningkatkan wisatwan. Kalau bisa kenapa tidak. Sama halnya dengan di Bali kita saat ini istilahnya seperti menjemput bola,” jelas Affandy.
Ia mengatakan, Dispar selalu berjuang agar tujuan utama turis ke Indonesia adalah ingin ke Maluku, yakni seperti Banda, Kei, dan Pulau Seram.
“Dari sisi penyediaan untuk lokasi-lokasi wisata sendiri pun harus siap dalam hal kesiapan operasi wisatanya, kualitas pelayanannya, dan semuanya harus kita pikirkan,” ucap Affandy.