Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Provinsi Maluku melaksanakan kegiatan kas keliling 3T (terluar, perpencil, dan terdepan) sebanyak dua kali dalam satu tahun guna mendukung kelancaran pengedaran uang rupiah di daerah itu.
"Kami melaksanakan kas keliling 3T guna kelancaran pengedaran uang rupiah sebab wilayah Maluku ini terdiri dari pulau-pulau kecil dan besar yang harus kita jangkau," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Maluku Rawindra Ardiansah di Ambon, Senin.
Menurut dia kegiatan kas keliling 3T di daerah lain tidak terlalu berat, tetapi kalau untuk Maluku yang terdiri dari pulau-pulau menjadi salah satu tantangan dalam pengedaran uang rupiah.
"Walaupun kita juga dibantu oleh perbankan di daerah, tetapi mereka juga tidak mungkin terjangkau semua pulau, karena itu BI harus lakukan kas keliling dua kali dalam satu tahun," kata dia.
Ia menyampaikan pada kegiatan kas keliling 3T perjalanan bisa menyinggahi enam hingga tujuh pulau, apalagi pelayaran menuju pulau terluar di kawasan Kabupaten Kepulauan Tanimbar yang berbatasan langsung dengan negara Australia, kemudian Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) yang berbatasan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT)," ujarnya.
selain itu pihakanya juga menghadapi tantangan bagaimana menanamkan kepada masyarakat cara memberlakukan uang rupiah dengan baik, karena itu kita gunakan paham cinta bangga rupiah, Sekaligus menanamkan cinta terhadap rupiah.
Jadi uang itu kita rawat dengan baik, jangan dilipat, jangan dicoret, dilecek dan lain-lain , karena itu kita selalu melakukan sosialisasi kepada masyarakat, katanya