Ambon (Antara Maluku) - Para peserta lomba layar internasional Darwin (Australia utara) - Ambon, Maluku mengikuti "friendly games" yang digelar panitia guna memupuk rasa persaudaraan dan kekeluargaan antara para peserta dan masyarakat Desa Amahusu, Kecamatan Nusaniwe, Sabtu.
Sejumlah kegiatan olahraga yang digelar di antaranya permainan tradisional tarompah panjang, tarik tambang, voli pantai serta atraksi bambu gila.
Para peserta lomba layar yang umumnya berasal dari Australia itu terlihat bersemangat mengikuti berbagai lomba, kendati suasana saat itu diguyur hujan lebat.
Mereka malah saling berebutan agar bisa mengikuti setiap sesi lomba berhadiah yang disiapkan panitia dan pihak sponsor.
Masing-masing tim yang akan mengikuti mata lomba merupakan campuran antara para wisatawan dan masyarakat setempat.
Ratusan warga yang desa Amahusu dan sekitarnya yang hadir di lokasi pertandingan juga memberikan dukungan dan menjadi suporter.
Saat atraksi bambu gila digelar, sejumlah peserta asal Australia juga disilakan mencobanya, guna merasakan sensasi magis bambu yang telah diberi mantra dan bisa bergerak sendiri itu.
Mereka terlihat harus mengeluarkan seluruh tenaga untuk mengendalikan bambu yang dipeluk dengan kedua tangan, dan bisa bergerak sendiri kesana-kemari mengikuti arah pawangnya.
"Saya sebelumnya tidak percaya bahwa bambu itu bisa bergerak sendiri mengikuti arah pawangnya, tetapi ternyata benar. Kami bahkan kehabisan tenaga untuk mengendalikan bambu tersebut tetapi tidak berhasil dan kedua tangan tetap melekat dan tidak bisa dilepaskan dari bambunya," ujar "skipper" perahu layar Fantasia, Andrew Stransky.
Dia mengakui atraksi budaya dan permainan tradisional itu dapat menjadi daya tarik yang menjaring wisatawan dari berbagai negara berkunjung ke Ambon.
"Budaya tradisional ini harus terus dikembangkan dan dikemas dengan baik serta terus dipromosikan, sehingga menarik perhatian wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini. Kami pun akan menceritakan semua pengalaman yang diperoleh di Ambon kepada keluarga, kerabat dan teman di Australia, agar mereka juga tertarik datang ke Ambon dan mencobanya," ujar Andrew Stransky.
Selain permainan tradisional, sehari sebelumnya para peserta lomba layar internasional itu, juga sempat diajari tarian katreji oleh para remaja Desa Amahusu, serta mencicipi aneka makanan tradisional khas Maluku.
Koordinator Penyelenggara "Darwin-Ambon Yacht Race & Rally 2011", Hellen de Lima, mengatakan, kegiatan "friendly games" digelar guna meningkatkan hubungan kebersamaan dan kekeluargaan Antara Maluku para peserta dengan masyarakat Kota Ambon, khususnya warga Desa Amahusu dan sekitarnya.
"Kegiatan ini semata-mata untuk meningkatkan hubungan persaudaraan dan kekeluargaan antarpeserta lomba dengan masyarakat, sehingga terjalin hubungan emosional di antara mereka," paparnya.
Melalui jalinan persaudaraan serta hubungan emosional yang tinggi maka setiap tahun para peserta lomba yang umumnya merupakan pelayar-pelayar yang telah menjuarai berbagai lomba layar internasional itu, mereka akan kembali untuk mengikuti lomba layar internasional Darwin-Ambon tahun berikutnya.
"Berbagai jenis pertandingan persahabatan ini sebagai salah satu langkah terobosan guna mempromosikan lomba layar ini, sehingga penyelenggaraannya dari tahun ke tahun terus meningkat dan berkuualitas," ucapnya.