London (ANTARA) - Saham-saham Inggris berakhir lebih rendah pada perdagangan Rabu waktu setempat (7/6/2023), berbalik melemah dari keuntungan sehari sebelumnya, dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London merosot 0,05 persen atau 3,76 poin menjadi menetap di 7.624,34 poin.
Indeks FTSE 100 terdongkrak 0,37 persen atau 28,11 poin menjadi 7.628,10 poin pada Selasa (6/6/2023), setelah terkikis 0,10 persen atau 7,29 poin menjadi 7.599,99 poin pada Senin (5/6/2023), dan terangkat 1,56 persen atau 117,01 poin menjadi 7.607,28 poin pada Jumat (2/6/2023).
Evraz PLC, sebuah perusahaan manufaktur dan pertambangan baja multinasional Inggris yang sebagian dimiliki oleh oligarki Rusia membukukan kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan atau blue chips, dengan harga sahamnya terjungkal 12,59 persen.
Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, indeks FTSE 100 naik 0,37 persen
Diikuti oleh saham perusahaan jasa keuangan yang menyediakan layanan asurans mobil Admiral Group PLC merosot 2,97 persen; serta perusahaan investasi dan pengembang properti Inggris yang berfokus pada ruang bisnis fleksibel di pinggir kota, Segro PLC kehilangan 2,29 persen.
Sementara itu, BT Group PLC, sebuah perusahaan induk telekomunikasi multinasional Inggris yang beroperasi di sekitar 180 negara melonjak 3,75 persen, menjadi pencetak keuntungan tertinggi (top gainer) dari saham-saham unggulan.
Diikuti oleh saham sebuah perusahaan perangkat lunak yang menawarkan platform robotika yang menyediakan solusi end-to-end untuk perdagangan daring bahan pokok Ocado Group PLC melambung 3,60 persen; serta perusahaan manufaktur Inggris yang fokus dalam membeli, berinvestasi, dan mendivestasi perusahaan teknik Melrose Industries PLC terangkat 33,0 persen.