Dobo (Antara Maluku) - Pelaksanaan "makan patita" (bersama) dalam rangka perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-8 kabupaten Kepulauan Aru, Maluku di Dobo, Senin, bernuansa budaya nusantara karena melibatkan 16 etnis di Indonesia.
HUT Kepulauan Aru sebenarnya pada 18 Desember 2011, sesuai UU No.40 tahun 2003 yang memekarkannya dari kabupaten Maluku Tenggara, tetapi atas beberapat pertimbangan baru diselenggarakan pada Minggu, 19 Desember 2011.
Kepulauan Aru dimekarkan bersamaan dengan Seram Bagian Barat dan Seram Bagian Timur yang dimekarkan dari Maluku Tengah.
Makan patita yang difasilitasi Pemkab Kepulauan Aru digelar usai upacara perayaan yang dipimpin pelaksana tugas Bupati setempat, Umar Djabumona di sekitar lapangan Yos Sudarso.
Makan patita itu menjadi menarik karena makanan yang disajikan berasal dari 16 suku bangsa (etnis) Indonesia dengan para pelayan yang mengenakan pakaian adat masing-masing daerah.
Suasana kekeluargaan pun terlihat harmonis.
Salah seorang tokoh pemuda Dobo, Yos Labok menyatakan, kebijakan Pemkab Kepulauan Aru menyelenggarakan makan patita melibatkan 16 etnis di tanah air mencerminkan jalinan keharmonisan hidup yang perlu dipelihara.
"Strategis memang karena di Kepulauan Aru mencerminkan Bhineka Tunggal Ika sehingga merupakan aset budaya yang perlu dimanfaatkan Pemkab Kepulauan Aru untuk mendorong percepatan pembangunan di 117 desa, dua kelurahan dan lima dusun," ujarnya.
Umar Djabumona menyatakan pelaksanaan makan patita dipertimbangkan mencerminkan pola hidup sederhana yang didukung cerminan hidup sebagai orang basudara (saudara).
"Jangan kita hanya nyatakan bahwa hidup mencerminkan Bhineka Tunggal Ika, tapi itu harus diwujudnyatakan sehingga merupakan aset untuk membantun Kepulauan Aru yang ternyata angka kemiskinan sekitar 34,98 persen dari 84.138 jiwa penduduk setempat," katanya.
Kemiskinan ini karena masih terbatasnya ketersediaan infrastruktur dasar yang melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2010 - 2015 bertujuan meningkatkan kesejahteraan warga hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kepulauan Aru memliki kekayaan sumber daya hayati laut yang melimpah dan potensi migas dan pengembangan perkebunan skala besar yang sedang diprogramkan pengembangannya untuk mengurangi angka kemiskinan maupun tingkat pengangguran sekitar 5,05 persen," ujar Umar Djabumona.
Memeriahkan HUT Kepulauan Aru ke-8, juga dilaksanakan lomba gerak jalan indah antarsiswa SMP/ Mts, SMA dan umum serta lomba pancing antar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta pasar murah