Ternate (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menggandeng pemangku kepentingan untuk membicarakan upaya antisipasi ketersediaan dan stabilisasi harga pangan dalam kondisi fenomena El Nino dan Idul Adha 1444 Hijriah.
"Kami telah membahas beberapa komoditas yang alami kelangkaan dan mengurangi kenaikan harga barang dalam hal ini angka inflasi menghadapi fenomena El Nino," kata Sekretaris Kota Ternate, Jusuf Sunya saat memimpin rapat TPID yang berlangsung di Kantor Wali Kota Ternate, Rabu.
Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih mengamati harga beras Rp15 kg mencapai Rp25 ribu per kilogram dan gambaran itu ada barang yang diamati mingguan, ada yang bulanan tergantung barangnya karena hampir 400 komoditas diamati setiap bulan dan kalau yang bulanan itu barang-barang yang memang dikonsumsi secara rutin seperti beras minyak goreng.
Selain itu, untuk tingkat inflasi pada bulan ini yang sudah kelihatan naik sampai dengan minggu kedua yang cukup tinggi yaitu ikan terutama ikan cakalang kemudian, ikan tuna ikan lolosi, ikan ekor kuning kemudian labu siam itu juga naik cukup tinggi itu yang terbaik dengan inflasi bulanan.
"Sekali lagi kita masih antisipasi jika kita mampu mengendalikan beberapa harga di minggu ketiga dan minggu keempat ini yang kelihatan adalah seperti pada susu bubuk kemudian beras atau masih ada yang lain," ujarnya.
Sementara itu, Deputi Perwakilan Bank Indonesia, Septian mengatakan, di tahun 2023 relatif tinggi menduduki posisi tiga teratas, yaitu angkutan udara bensin, kelompok komunitas kebijakan dan perkembangan harga komunitas.
Dia menyebut, tren inflasi menjelang inflasi HBKN Idul Adha dan produk pangan kita tetap mengandalkan dari luar daerah, karena kemungkinan akan menjadi pelonjakan penumpang baik dari baik dari transportasi laut maupun udara serta berbagai pemantauan pasar tetap kita laksanakan dengan dinas terkait.