Ambon (ANTARA) - Kota Ambon meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) kategori madya meningkat dari sebelumnya kategori pratama.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan anak dan Masyarakat Desa (DP3AMD) Kota Ambon, Meggi Lekatompessy mengatakan predikat KLA Madya diraih setelah melalui tahap penilaian, dimulai dari evaluasi mandiri yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon, Pemerintah Provinsi, Kementerian PPPA.
"Serta penilaian lapangan yang melibatkan pihak terkait dan merupakan pemerhati anak," katanya di Ambon, Senin.
Ia mengatakan, predikat yang diraih tidak terlepas dari kerja keras, kerjasama, kolaborasi dan sinergi yang dibangun baik Pemkot maupun masyarakat, dunia usaha, dan media.
"Predikat yang diberikan menjadi motivasi untuk dapat terus melakukan yang terbaik, walaupun masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi," katanya.
Pemkot Ambon katanya, terus mengupayakan pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, yang dilakukan secara terencana, menyeluruh dan berkelanjutan.
"Untuk mencapai tujuan tersebut bukan hanya tugas pemerintah, pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri tetapi didukung oleh masyarakat, dunia usaha maupun media," katanya.
Meggi menyatakan, selain meraih predikat KLA juga diberikan Penghargaan Data Forum Anak (DAFA) Award 2023 kepada Forum Anak Kota Ambon, sebagai Apresiasi Kota Terbaik di Wilayah Timur Indonesia (WTI).
Program DAFA Award 2023, diselenggarakan Sekretariat Forum Anak Nasional bersama Kementerian PPPA, serta tim Website Forum Anak untuk memberi apresiasi kepada Forum Anak yang aktif, kreatif, dan inovatif.
DAFA award merupakan, wadah yang melakukan pendataan kegiatan yang telah dilakukan Forum Anak di setiap daerah, memberikan penghargaan kepada Forum Anak yang aktif, kreatif, dan inovatif, sebagai pemenuhan hak anak.
Disamping itu juga meningkatkan kreativitas, efektivitas, dan pemusatan data Forum Anak di Indonesia dalam rangkaian kegiatan Forum Anak di Semarang.
Ia menambahkan, Forum Anak Kota Ambon sebagai penerima DAFA Award 2023 Apresiasi Kota Terbaik WTI , merupakan bentuk apresiasi dalam menjalankan peran sebagai pelopor dan pelapor, untuk memastikan tercapainya pemenuhan hak dan perlindungan khusus anak, serta keterlibatan anak dalam proses perencanaan pembangunan.