Ambon (Antara Maluku) - Ketua DPD KNPI Maluku, Sahruddin Latuconsina meminta agar pemuda terinspirasi semangat perjuangan pahlawan nasional asal Maluku, Thomas Matulessy yang bergelar Kapitan Pattimura untuk membangun daerahnya.
"Semangat perjuangan melawan penjajah yang dikobarkan Thomas Matulessy yang bergelar Kapitan Pattimura sejak tahun 1817 dan diperingati setiap tanggal 15 Mei, harus senantiasa bergelora sekaligus menjadi motivasi dalam diri para pemuda di Maluku untuk bangkit membangun daerahnya di berbagai bidang," ujar Sahruddin Latuconsina, di Ambon, Senin.
Dia memandang sebagian pemuda di daerah ini masih terkontaminasi dengan berbagai persoalan politik praktis bersifat kedaerahan.
"Kebanyakan pemuda di Maluku hanya menghabiskan energinya untuk membicarakan masalah politik praktis di daerah, dibanding membangkitkan rasa nasionalisme untuk membangun daerah, bangsa dan negara," katanya.
Menurut dia, Thomas Matulessy alias Pattimura telah menunjukkan eksistensi perjuangan melawan penindasan dan ketidak adilan yang terjadi di tanah air.
"Perjuangan Pattimura bersama para pahlawan lainnya telah menunjukkan patriotisme dan nasionalisme yang tinggi untuk kebebasan bangsa dan negara dari penindasan. Seharusnya perjuangan Pattimura 195 tahun lalu itu, menjadi motivasi besar bagi generasi muda di Maluku untuk bangkit memberantas ketidak adilan dan kemiskinan yang masih melanda sebagian besar masyarakat di Maluku," katanya.
Sahrudin mengingatkan, sudah waktunya generasi muda di Maluku bahu-membahu untuk memikirkan solusi terhadap berbagai persoalan sosial kemasyarakat yang terjadi di daerah ini, di samping melahirkan peluang lapangan kerja baru.
Menurut dia, persoalan kemiskinan yang terjadi di Maluku dan menempatkan daerah ini pada urutan ketiga provinsi termiskin di tanah air, seharusnya memacu para pemuda untuk mencari format dan solusi pemecahannya.
"Pengentasan kemiskinan tidak hanya bisa dilakukan pemerintah, tetapi semua elemen masyarakat harus terlibat bersama mengatasinya. Pemuda sebagai pattimura-pattimura muda harus bergandengan tangan menggerakkan roda pembangunan dan perekonomian di Maluku, dengan menciptakan lapangan kerja baru," katanya.
Perdamaian
Sahruddin Latuconsina pada bagian lain mengimbau agar segenap komponen pemuda yang terlibat dalam organisasi kepemudaan dipimpinnya saat ini terus berjuang bersama untuk menciptakan perdamaian abadi di Maluku.
"Perdamaian hakiki di Maluku menjadi persoalan besar yang harus diperjuangkan KNPI terus-menerus, sehingga daerah ini tidak lagi dipandang sebagai daerah konflik, tetapi menjadi wilayah yang aman untuk dikunjungi atau didatangi siapa pun," katanya.
Perjuangan KNPI Maluku itu dibuktikan dengan ditunjuknya Maluku oleh Majelis pemuda Dunia (Word Assembly Youth-WAY) sebagai tuan rumah pertemuan pemuda dunia "World Youth Forum on Peace dan Harmony" di Ambon, 28 September - 1 Oktober 2011.
Pertemuan itu pun melahirkan "Deklarasi Ambon" yang isinya menyerukan pemerintah dan seluruh pimpinan dunia untuk serius mencegah dan menyelesaikan segala bentuk kekerasan dan konflik, melalui pendekatan keadilan, pendidikan dan kesejahteraan dengan tetap memperhatikan kearifan lokal tiap bangsa.
Mereka juga menyerukan penghapusan segala bentuk diskriminasi yang terkait suku, agama dan ras, serta mengutuk segala bentuk kekerasan dan kesewenang-wenanganan yang terjadi di seluruh dunia atas nama kemanusiaan dan dalam upaya mewujudkan perdamaian, keharmonisan dan cinta kasih di muka bumi.
"Kami pun menjadwalkan peresmian prasasti "Deklarasi Ambon" bertepatan dengan peringatan hari Pattimura ke-195 pada Kamis (15/5) yang dihadiri Dubes Korea Selatan, Kim Young Sun, sebagai momentum untuk menyuarakan penghentian konflik dan perlunya hidup damai.
Dia berharap, berbagai upaya yang dilakukan KNPI itu tidak hanya untuk mewujudkan perdamaian hakiki di Maluku, tetapi menjadi model penghentian dan penyelesaian konflik di tanah air.
