Komunitas MCC bagikan 250 anakan pohon gratis hadiah untuk Maluku

Ambon (ANTARA) - Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) membagikan sebanyak 250 anakan pohon gratis dalam rangka merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Provinsi Maluku sekaligus sebagai bentuk hadiah untuk Maluku.

Sebanyak 250 anakan pohon tersebut, terdiri dari 50 pohon cengkih, 50 pohon pucuk merah, 75 pohon rambutan dan 75 pohon gandaria.

“Anak-anak muda Kota Ambon merayakan HUT ke-78 Provinsi Maluku dengan membagikan 250 anakan pohon gratis kepada masyarakat yang nanti akan ditanam kembali oleh mereka,” kata Direktur MCC, Teria Salhuteru, di Ambon, Sabtu.

Kegiatan ini diprakarsai oleh Volcanic 13 (Alumni Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Unpatti Angkatan 2013) dengan mendapat dukungan dari MCC yang sudah menjadikan program pembagian pohon ini sebagai program reguler Tree Of Hope atau Pohon Harapan sejak 2019.

Ia menyebutkan, sebanyak 104 masyarakat datang dan mengambil pohon secara gratis dan bersedia menanamnya di daerah mereka, seperti di Pulau Seram, Wetar, Ternate, Saparua, Kisar dan daerah lain di dalam Pulau Ambon maupun di luar Pulau Ambon.

“Di hari ulang tahun Provinsi Maluku anak muda yang tergabung di LSM Moluccas Coastal Care masih terus berkomitmen dan tetap bergerak untuk menghijaukan tanah Maluku,” ujarnya.

Menurutnya, eksistensi pohon perlu dijaga kelestariannya karena fungsi pohon sangat penting sebagai salah satu unsur penjaga ekosistem alam karena salah satu manfaat keberadaan pohon sebagai penjaga keseimbangan alam.

“Pohon-pohon tersebut akan tumbuh dan hidup selama puluhan tahun untuk dinikmati oleh anak cucu di Maluku,” katanya menjelaskan.

Sementara itu, Ketua Tim Volcanic 13, Arled Siwa berharap, ke depannya, warga Maluku terkhususnya anak muda bisa terus konsisten menjaga lingkungan dan alam sekitar.

“Kalau bukan kita anak Maluku, lalu sapa lagi yang mau jaga. Karena jaga alam sama saja dengan menjaga masa depan,” ucap Arled.

Turut terlibat dalam kegiatan bagi pohon gratis adalah Duta Bahasa Provinsi Maluku 2023 yang berkampanye tentang lingkungan hidup menggunakan bahasa Melayu Ambon, Kewang Muda Maluku, Maxim Ambon dan 37 anak muda Ambon.