Ambon (ANTARA) - Sejumlah komunitas lingkungan di Kota Ambon yang dikoordinasikan oleh Moluccas Coastal Care (MCC), berhasil membersihkan sampah sebanyak 3.891 kilogram dari jenis plastik, tekstil dan campuran di Pantai Passo, Ambon, Maluku.
Ketua MCC Teria Salhuteru mengatakan pembersihan ribuan sampah ini dilakukan selama tiga jam setengah, turut dibantu anak-anak sekolah, masyarakat dan pihak terkait lainnya.
“Kita memang harus bekerja sama untuk membersihkan pantai dari pencemaran sampah, jangan sampai sampah di bagian pesisir Pantai Passo ini, akan kembali ke laut dan merusak ekosistem laut kita,” kata Teria, di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan dalam aksi ini, MCC mengambil tema Pilih mana, banyak ikan atau banyak plastik di laut. Menurutnya, tema ini dipakai bertujuan agar masyarakat dapat teredukasi dan berpikir keras jika suatu saat nanti akan lebih banyak sampah di laut, maka ikan akan berkurang.
“Ini bagian dari proses penyadaran kepada masyarakat untuk berpikir lebih bijak dalam menjaga kesehatan laut di Indonesia Timur yang memiliki 50 persen potensi sumberdaya ikan,” ujarnya.
Baca juga: Komunitas di Ambon aksi bersih sampah peringati hari bersih lingkungan, patut diapresiasi
Ia menambahkan, berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Ambon, jumlah penerimaan sampah di TPA setiap harinya rata-rata 175 ton.
Hal ini menandakan bahwa ada sekitar puluhan ton sampah yang tidak berakhir di TPA dan membutuhkan perhatian serius masyarakat berbagai kalangan yang menjadi produsen sampah rumah tangga.
“Sampah yang tidak berhasil sampai ke TPA setiap harinya itu berpotensi akan berakhir ke laut, apabila masyarakat yang tidak sadar, membuang sampah ke aliran-aliran got dan sungai, atau juga di tepi pantai seperti ini,” katanya.
Menurut Teria, sampah itu akan terakumulasi dan menumpuk jika berada di daerah teluk, seperti Teluk Ambon dan Teluk Baguala. Dan karena proses pasang surut bisa saja menjadi ‘sampah kiriman’ yang mendarat di bagian pesisir mana pun di bagian teluk.
“Saat ini Ambon membutuhkan gerakan berbagai pihak untuk menyelamatkan kita dari ancaman krisis iklim yang terus terjadi di seluruh belahan dunia, salah satunya kepulauan kami, Maluku,” ucapnya.
Baca juga: Menko Marves ingin Indonesia bisa olah sampah sendiri jadi energi listrik
Ia berharap masyarakat Maluku dapat mengubah kebiasaan membuang sampah ke laut dan sadar untuk menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
“Saya juga berharap pemerintah di Maluku lebih bergerak cepat menangani permasalahan sampah di Maluku, Bukan saja di Kota Ambon, Terapkan aturan tentang sampah dengan sanksi-sanksi tegas kepada siapa saja yang mencemari lingkungan darat maupun laut agar perilaku masyarakat berubah,” harap Teria.