Ambon (Antara Maluku) - The United Nations Children's Fund (Unicef) akan menerjunkan tim untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Maluku Barat Daya.
Kepala Dinas Kesehatan Maluku Barat Daya Hans Aipassa, kepada ANTARA di Ambon, Sabtu, mengatakan, tim organisasi yang mengurusi masalah anak itu akan diterjunkan ke Kisar, ibu kota sementara kabupaten tersebut pada Agustus 2012.
"Sebenarnya tim Unicef akan diberangkatkan pertengahan Juli, tetapi karena berdekatan dengan Ramadhan, sehingga ditunda hingga selesai Idul Fitri 1433 Hijriah," katanya.
Dia mengakui, organisasi itu bersedia menurunkan tim untuk membantu peningkatan pelayanan kesehatan dan penanganan berbagai kasus penyakit setelah Bupati Maluku Barat Daya Barnabas Orno melakukan pertemuan dan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan serta pimpinan lembaga itu, Juni 2012.
"Setelah mendengar laporan Bupati Barnabas Orno tentang potensi berbagai penyakit yang diidap masyarakat di MBD, maka pimpinan Unicef bersedia mengirimkan timnya untuk membantu pemkab meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat," katanya.
Dia mengakui, kehadiran tim organisasi yang banyak membantu berbagai negara bidang kesehatan dan gizi, air bersih dan kebersihan lingkungan, perlindungan anak itu akan berdampak terhadap optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga Timor Leste dan Australia itu.
"Kunjungan tim Unicef akan berdampak bagi peningkatan dan optimalisasi pelayanan kesehatan masyarakat di Maluku Barat Daya, apalagi tim organisasi PPB ini juga akan melakukan penelitian potensi penyakit di tengah masyakat serta memberikan masukan dan strategi penanganannya," katanya.
Selain itu, Unicef juga akan memberikan bantuan peralatan serta obat-obatan untuk membantu Dinas kesehatan setempat.
Malaria
Hans Aipassa menambahkan, salah satu penelitian yang akan dilakukan tim Unicef yakni menyangkut penyebaran penyakit malaria yang diidap masyarakat di daerah itu, karena gejalanya lebih mirip dengan di Provinsi Papua.
"Malaria yang menyerang masyarakat di Maluku Barat Daya berbeda dengan kasus penyakit yang sama di Pulau Seram. Gejalanya lebih mirip penyakit malaria yang menyerang warga di Provinsi Papua maupun Papua Barat," katanya.
Dia menandaskan, tingkat kematian akibat serangan penyakit malaria di Maluku Barat Daya tercatat dua hingga tiga penderita per tahun.
"Kebanyakan warga yang meninggal karena terserang malaria juga disebabkan karena komplikasi penyakit lain. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan masyarakat tentang masalah kesehatan," tambahnya.
Hans menambahkan, pihaknya saat ini gencar mengimbau dan memotivasi masyarakat untuk memperhatikan masalah kesehatan serta peduli terhadap kebersihan lingkungan agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Unicef Bantu Pelayanan Kesehatan di MBD
Senin, 16 Juli 2012 7:27 WIB