Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Hari Maritim Nasional (HMN) 2023 yang jatuh pada 23 September harus menjadi momentum untuk menjaga dan mengelola sumber daya maritim Indonesia demi masa depan yang lebih baik.
Luhut memastikan Indonesia, sejak kemerdekaan, telah menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pengembangan kemaritiman. Pemerintah telah berupaya keras untuk meningkatkan potensi maritim melalui berbagai program dan kebijakan yang inovatif.
“Tidak hanya itu, pengelolaan sumber daya maritim yang berkelanjutan dan upaya penanggulangan perubahan iklim juga menjadi bagian penting dari agenda kemaritiman. Kita harus terus bekerja sama untuk menjaga ekosistem laut dan memastikan bahwa generasi masa depan juga yang dapat menikmati warisan kemaritiman,” katanya dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Luhut juga meminta perayaan HMN ini harus dimanfaatkan semua pihak menjadi sebuah momentum dengan berkomitmen dalam menjaga, melindungi, dan mengelola sumber daya maritim dengan bijak.
Baca juga: Menko Marves targetkan Indonesia bisa punya mobil listrik sendiri pada 2026
Selain itu juga memanfaatkan potensi maritim secara optimal, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, meningkatkan konektivitas antarpulau, dan memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Saya ingin mengajak seluruh elemen masyarakat, pemerintah daerah, sektor swasta, akademisi, serta seluruh lapisan masyarakat untuk terus bersinergi dan bekerja sama dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai poros maritim dunia. Mari kita jaga kebersamaan dan semangat gotong royong dalam mewujudkan cita-cita besar bangsa Indonesia. Selamat Hari Maritim Nasional ke-59,” ujar Luhut.
Dalam memperingati HMN 2023, Kemenko Marves menggelar rangkaian kegiatan yakni pra dan hari puncak peringatan. Rangkaian pra-kegiatan dilaksanakan dengan Bulan Literasi Maritim yang diisi berbagai jenis acara berkaitan pada bidang kemaritiman dan diselenggarakan oleh berbagai pihak selama satu bulan penuh dari akhir Agustus hingga akhir September 2023.
Sementara itu, hari puncak HMN direncanakan akan berlangsung pada Sabtu (30/9) dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo di Kupang, NTT.
Baca juga: Menko Marves harap investasi Xinyi tidak lepas karena konflik Rempang
Puncak Hari Maritim Nasional yang dipusatkan di Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VII, Kupang, Nusa Tenggara Timur akan diisi dengan sejumlah acara yang telah dipersiapkan dengan matang, di antaranya Soft Launching Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Archipelagic and Island States (AIS); Seminar Nasional Kemaritiman di Universitas Nusa Cendana (UNDANA); serta kegiatan lainnya.
Sejarah penetapan Hari Maritim Nasional digagas oleh Presiden Indonesia pertama, Soekarno, setelah pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) Maritim I yang berlangsung pada 23 September 1963 yang kemudian ditetapkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 249 tahun 1964. Perayaan tersebut terus diperingati bertujuan untuk memperluas literasi masyarakat Indonesia tentang kemaritiman.
HMN juga sebagai tonggak penting dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional di bidang kemaritiman, sehingga dapat semakin mempertegas bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang kuat dan unggul.
Adapun perayaan HMN tahun ini merupakan momentum strategis dalam menyampaikan pesan dan pemahaman yang utuh kepada publik tentang hakekat Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki peran penting dalam kawasan regional maupun internasional. Seiring dengan tekad Presiden untuk mewujudkan Indonesia Poros Maritim Dunia, maka literasi tentang kemaritiman perlu lebih ditingkatkan kepada segenap bangsa Indonesia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Luhut: Hari Maritim momentum jaga dan kelola sumber daya maritim