Ternate (Antara Maluku) - KM Geovani yang melayani rute Ternate- Daruba, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, dikejutkan dengan ancaman sekelompok mahasiswa asal Morotai yang melakukan studi di Ternate.
Para mahasiswa itu mengancam akan mengebom dan membuat keributan di atas kapal, hanya untuk menghindari penagihan tiket oleh Anak Buah Kapal (ABK) dari KM Geovani.
Kapten KM Geovani, Eferson Pando, ketika dihubugi di Morotai, Jumat, menyatakan, saat itu ada 15 orang mahasiswa naik di KM Geovani, karena merasa tidak mau membayar tiket kapal, mereka membuat ulah dan mengancam akan mengebom dan membuat kekacauan di atas kapal.
Setelah diselidiki, ternyata 15 anak mahasiswa itu tidak membeli tiket saat naik ke atas kapal.
"Mereka bayar tiket, tapi 15 orang itu hanya bayar Rp 200.000, Padahal semestinya tiket kapal untuk setiap penumpang sebesar Rp 120.000 per orang." ungkap Eferson Pando.
Karena dianggap sudah mengancam, pihak managemen KM Geovani lantas melakukan sweeping terhadap kelompok mahasiswa tersebut. Dari salah seorang mahasiswa disita sebuah gunting.
Selain gunting, pihak keamanan kapal juga mengamankan satu buah KTP mahasiswa bernama Syarif Sumtaki dengan alamat desa Sangowo Kecamatan Morotai Timur, Pulau Morotai.
Sekelompok mahasiswa itu akhirnya dilepaskan setelah kapal berlabuh.
Eferson sangat menyesalkan tindakan para mahasiswa itu.
"Kalau memang mereka tidak mau bayar kan bisa dibicarakan baik-baik, tidak harus membuat keributan seperti itu," katanya.