Houston (Antara Maluku) - Agen Biro Penyelidikan Federal AS (FBI), Rabu (3/10) menyerbu satu perusahaan di Kota Houston, Teksas yang dituduh mengekspor secara tidak sah peralatan teknologi canggih untuk pejabat intelijen dan militer Rusia, demikian laporan media setempat.
Delapan orang dari Arc Electronics, Inc. telah ditahan, kata KHOU, stasiun televisi yang berafiliasi dengan CBS di Houston.
Pemilik perusahaan tersebut, Alexander Fishenko, dituduh beroperasi sebagai agen tak terdaftar pemerintah Rusia, kata laporan itu.
Fishenko dituduh memperoleh mikroelektronik atas nama Rusia dan diduga mengekspor teknologi tersebut kendati ada pengawasan ketat pemerintah, demikian laporan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis.
Departemen Kehakiman AS menyatakan alat itu mungkin digunakan di "sejumlah sistem militer, termasuk sistem radar dan pengawasan, sistem kendali senjata, dan pemicu ledakan".
Departemen Kehakiman AS dilaporkan menutup dakwaan yang menuntut 11 anggota "jaringan pengadaan militer Rusia".
Aksi penyerbuan pada Rabu adalah bagian dari surat penggeledahan yang dikeluarkan untuk sebanyak tujuh tempat tinggal dan kegiatan usaha yang berkaitan dengan tersangka, kata laporan itu. (C003)