Ambon (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Maluku mencatat terdapat 60 ribu pengguna baru sistem pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) sejak Januari hingga Oktober 2023.
"Kami terus terus mendorong pihak industri dan juga masyarakat untuk menggunakan pembayaran non tunai QRIS karena lebih mudah dan efisien," kata Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Maluku One Yusril di Ambon, Rabu.
Menurut dia jika pada tahap awal yang banyak menggunakan layanan pembayaran QRIS adalah pelaku usaha kini suda merambah hingga ke rumah ibadah untuk berdonasi dan lainnya sehingga cakupan kian luas.
Ia menyebutkan untuk target secara nasional sekitar 14 juta pengguna baru sampai dengan akhir 2023 dan di Maluku sendiri ditargetkan sebanyak 72.000 pengguna baru.
Sampai pada posisi akhir Oktober 2023 ini sudah tercapai kurang lebih ada 70 persen atau sekitar 60.000 pengguna baru.
BI Maluku optimistis pada Desember 2023 terpenuhi 72 ribu pengguna baru.
Untuk mencapai target pihaknya bekerja sama dengan industri, dunia perbankan, dan juga dengan perusahaan jasa sistim pembayaran untuk mendorong, mengedukasi kemasyarakat soal manfaat dari penggunaan pembayaran non tunai khususnya QRIS.
"BI juga melakukan sosialisasi, kampanye edukasi, di berbagai daerah kepada berbagai lapisan masyarakat," kata dia.
BI Maluku melakukan berbagai kegiatan dan strategi mulai dari edukasi, kampanye ke berbagai lapisan masyarakat di berbagai daerah, seperti kegiatan Festival Pesona Meti Kei di Kabupaten Maluku Tenggara.
"BI hadir menyemarakan Festival Meti Kei mengedukasi ke masyarakat di sana terkait dengan penggunaan QRIS," ujarnya.
Pihaknya juga terus mengedukasi masyarakat untuk menggunakan QRIS dan menjelaskan manfaatnya pada berbagai event termasuk memandu penggunaannya.
BI catat 60 ribu pengguna baru QRIS di Maluku
Rabu, 8 November 2023 16:40 WIB