Ambon (Antara Maluku) - Seorang bocah laki-laki berusia delapan tahun yang menjadi korban terkaman seekor buaya di Desa Seith, Kecamatan Kayeli, Kabupaten Buru Selasa (22/1) petang dtemukan tewas dalam keadaan tubuh tidak utuh.
"Kondisinya sangat memprihatinkan akibat dicabik-cabik seekor buaya ganas dan akibatnya salah satu paha korban tak ditemukan," kata salah satu warga Kayeli, Ibrahim Wael yang dihubungi dari Ambon, Jumat.
Penemuan jasad korban dalam sebuah kolam penampungan air hujan ini setelah dua hari dilakukan pencarian oleh warga Seith bersama aparat Kepolisian dari Polres Buru.
Wael menjelaskan, awalnya beberapa anak seumuran korban sedang bermain di tepi kolam dan mereka melihat seekor buaya muncul di kolam penampungan air hujan. Semua anak berlarian menjauhi kolam kecuali korban yang akhirnya diterkam hewan buas itu.
Kasus buaya menyerang manusia di Pulau Buru jarang terjadi dan kemungkinan karena habitat mereka terganggu atau kekurangan makanan. Masyarakat pulau ini pernah dihebohkan kasus penyerangan buaya yang membunuh sejumlah orang sekitar tahun 1990-an silam, namun buaya besar yang memiliki panjang sekitar tiga meter itu berhasil dilumpuhkan, kemudian diawetkan dan disimpan di Museum Siwalima Ambon.