Ternate (Antara Maluku) - Angka kasus gizi buruk pada anak-anak di Maluku Utara terus menunjukkan penurunan seiring dengan gencarnya upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah daerah setempat, kata Kepala Seksi Gizi, Dinas Kesehatan Pemprov Malut, Aspar Abdul Gani.
"Angka gizi buruk di Malut yang diterima dari sembilan kabupaten/kota tahun 2012 hanya tercatat 103 kasus, menurun jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang tercatat 120 kasus," kata Aspar di Ternate, Rabu.
Semua kasus gizi buruk pada tahun 2012 tersebut berhasil ditangani melalui perawatan di RSUD serta penanganan pasca-rumah sakit setelah berada di rumah masing-masing dan umumnya kini para penderita itu telah sehat.
Ia mengatakan, langkah yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Malut untuk menekan angka kasus gizi buruk di Malut di antaranya melakukan pelatihan kepada seluruh petugas medis rumah sakit dan puskesmas dan Sembilan kabupaten/kota di Malut mengenai pencegahan dan penanganan penderita gizi buruk.
Melalui pelatihan tersebut diharapkan, para petugas medis akan lebih mudah secara lebih tepat dalam menangani setiap pasien gizi buruk yang masuk di RSUD atau puskesmas setempat.
Selain itu, kata Aspar, Dinas Kesehatan Malut juga mendorong semua kabupaten/kota di Malut untuk menyediakan instalasi khusus penanganan gizi buruk di RSUD atau puskesmas guna lebih mengoptimalkan penanganan para penderita gizi buruk yang ada.
Di Malut, saat ini, sudah ada sejumlah daerah yang menyediakan instalasi penanganan gizi buruk yakni di Kota Ternate.
Menurut dia, di Kota Ternate ada satu instalasi yakni Puskesmas Siko yang telah memiliki fasilitas lengkap untuk penanganan pasien gizi buruk yang akan mendapatkan perawatan secara intensif.
"Kabupaten/kota lainnya di Malut akan kita dorong untuk segera pula memiliki instalasi seperti itu, terutama pada kabupaten/kota yang selama ini memiliki kasus gizi buruk,"katanya.
Upaya lain untuk mencegah gizi buruk di Malut adalah dengan meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya memberikan asupan makanan yang bergizi kepada anak-anak, khususnya balita agar mereka terbebas dari gizi buruk.