Ambon (Antara Maluku) - Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina menegaskan tidak ada kasus gizi buruk di desa Hutumuri.
"Tidak benar. Saya telah meninjau langsung dan hasilnya tidak ditemukan tujuh pasien gizi buruk seperti yang diberitakan media," katanya di Ambon, Rabu.
Dia menyatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat dan Camat Leitimur Selatan, dan tidak ditemukan pasien gizi buruk.
Data yang diperoleh, hanya ada dua anak yang menderita kurang gizi di desa Leahari akibat kurang perhatian orang tua dan sanitasi lingkungan yang kurang memadai.
Kasus tersebut, lanjutnya, terjadi sejak tahun 2012, yang mana dua orang kakak beradik sempat menjalani rawat inap di Puskesmas Hutumuri, dan sempat dirujuk ke RSUD Haulussy Ambon.
"Dinas Kesehatan (Dinkes) Ambon juga telah memberikan perawatan dan bantuan kepada keluarga, tetapi hingga saat ini kondisi kakak beradik tersebut belum mengalami perubahan kesehatan," katanya.
Sam mengatakan pihaknya telah menginstruksikan pihak puskesmas dan kecamatan untuk memberikan perawatan dan bantuan kebutuhan pokok untuk dikonsumsi.
"Kami berharap bantuan tersebut dapat membantu orang tua untuk memberikan makanan yang layak kepada anak meraka, agar tidak lagi terjadi kasus gizi buruk di Ambon," ujarnya.
Kadis Kesehatan Ambon, Tressye Tory menjelaskan, faktor ekonomi merupakan kendala utama disamping kurangnya ketersediaan pangan, pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kurang baiknya kulaitas lingkungan atau sanitasi.
"Gizi kurang terjadi dipengaruhi perilaku masyarakat yang tidak paham mengenai gizi dan menu yang seimbang kepada anak," ujarnya.
Pengetahuan dan perhatian orang tua, lanjutnya dapat mengantisipasi kasus gizi buruk.
"Kenyataan yang terjadi pengetahuan dan perhatian orang tua guna mengantisipasi kasus gizi buruk masih kurang karena itu promosi kesehatan harus berkelanjutan," tandasnya.
Teresye menambahkan, pihaknya terus melakukan promosi kesehatan melalui puskesmas maupun sosialisasi ke masyarakat dengan sasaran keluarga baru serta keluarga miskin mengenai pola makan anak, ASI eksklusif serta pemberian vitamin.
"Promosi kesehatan akan terus dilakukan ke masyarakat guna mencegah kasus gizi buruk di Kota Ambon," katanya.