Ambon (ANTARA) - Tim SAR gabungan menghentikan operasi pencarian terhadap Yosi Balubun, seorang warga yang dilaporkan hilang akibat perahu yang ditumpangi bersama tiga rekannya tenggelam di Perairan Pintu Kota, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon, sejak tujuh hari lalu.
"Pencarian korban dihentikan pada Jumat (8/3) malam setelah tim SAR gabungan selama tujuh hari melakukan operasi SAR," kata Kepala Basarnas Ambon Muhammad Arif Anwar di Ambon, Sabtu.
Sejak pagi hari tim SAR gabungan memulai operasi pencarian hari ketujuh, bergerak menuju sejumlah titik koordinat pada SAR MAPS guna melaksanakan pencarian.
Namun hingga sore hari belum juga menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
"Operasi SAR hari ketujuh tanggal 8 Maret 2024 sudah dilaksanakan secara maksimal, namun hingga sore hari tanda-tanda keberadaan korban pun belum berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan," katanya.
Bersamaan dengan itu, hasil evaluasi bersama dengan keluarga korban yang menyatakan sudah mengikhlaskan dan berterima kasih kepada tim SAR gabungan yang sudah berupaya selama seminggu untuk mencari korban.
Dengan tidak ditemukan korban, operasi SAR resmi dihentikan dan ditutup, sedangkan seluruh unsur potensi SAR dikembalikan ke satuan masing-masing.
Korban diketahui merupakan pegawai RSUD dr. M Haulussy Ambon bersama belasan rekannya pergi ke kawasan Pintu Kota untuk memancing ikan pada Jumat (1/3) malam dengan menyewa sebuah perahu fiberglas.
Namun ketika hendak kembali ke darat, perahu yang digunakan korban bersama tiga rekannya tidak bisa bergerak akibat derasnya arus air meskipun tidak ada angin dan ombak hingga akhirnya tenggelam pada Sabtu (2/3) dinihari.
Dalam musibah tersebut, Yonker Diaz dinyatakan meninggal dunia walaupun sempat ditolong warga dan dievakuasi ke RSUD Haulussy Ambon, sementara Jeky Uneberua (mantri kesehatan) yang juga pegawai RSUD Haulussy sempat pingsan namun akhirnya selamat bersama salah satu rekan lainnya bernama Stevy Hattu.
Yosi Balubun diduga hilang akibat tenggelam dalam musibah tersebut.