Ternate (ANTARA) - Komandan Satgas Bencana Alam erupsi Gunung Ibu Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) Maluku Utara Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono mengatakan, pihaknya terus mengevaluasi proses penanganan pengungsi bencana alam erupsi Gunung Ibu.
"Kami evaluasi penanganan fasilitas yang belum terpenuhi seperti kipas angin dan matras. Dalam rapat, kesan masyarakat yang sering membedakan harus disatukan," kata Adietya Yuni Nurtono usai memimpin rapat evaluasi kegiatan penanganan bencana alam tersebut di Ruangan Rapat Bupati Halbar, Rabu.
Dalam rapat ini, Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm Adietya Yuni Nurtono mengatakan pentingnya menyatukan persepsi untuk menangani masalah pengungsi Erupsi gunung Ibu.
Bencana alam ini, katanya, mengharuskan ketangguhan dan tanggung jawab bersama agar dapat membantu masyarakat yang terdampak.
Perbedaan pandangan tidak harus menjadi hambatan, melainkan harus dijadikan sebagai kekuatan untuk menyelesaikan masalah dengan lebih baik dan efektif.
Hadir dalam rapat tersebut Direktur Logistik dan Peralatan BNPB RI Nadira, Tenaga Ahli Kepala BNPB RI Brigjen Pol. Ary Laksamana Widjaja.
Kemudian Bupati Halbar James Uang SPd MM, Wakil Bupati Halbar Jufri Muhammad, Dandim 1501/Ternate Kolonel Arm. Adietya Yuni Nurtono SH, Kapolres Halbar AKBP. Erlichson, SH SIK.
Berikutnya Kabag Ops Polres Halbar AKP. Subri A, Danramil 1501-03/Jailolo Lettu Inf. Yus Budi Harto AMd Kep, Kalak BPBD Halbar Gunawan M.T Ali, Para Asisten, dan Staf Ahli Pemkab Halbar serta sekitar 30 orang lainnya.
Bupati Halbar James Uang meminta semua pihak hadir dalam setiap rapat untuk menunjukkan bahwa Pemkab sungguh-sungguh peduli dalam bantuan kemanusiaan.
Dia juga menyampaikan beberapa permintaan dari pengungsi di posko, berupa fasilitas yang belum terpenuhi seperti kipas angin dan matras.
Dalam rapat, kesan masyarakat yang sering membedakan harus disatukan, sehingga penanganan dapat berjalan dengan baik.
Sedangkan Direktur Logistik dan Peralatan BNPB RI Nadira mengingatkan semua pihak harus serius dan komitmen serta bertanggung jawab terhadap masyarakat pengungsi.
Setiap bidang, katanya, harus bekerja dengan saling percaya agar dapat memasok segala keperluan yang dibutuhkan pengungsi.