Ambon (ANTARA) -
Yayasan Baitul Mal (YBM) bersama PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) melaksanakan khitanan massal terhadap 188 anak di Kota Ambon Maluku.
"Khitan massal menyasar 188 anak yang tersebar di tiga titik pelaksanaan, yakni MIT Mutiara bangsa Waiheru, pondok pesantren Al Anshor Air Besar, dan halaman Masjid raya Alfatah," kata General Manager PLN UIW MMU Awat Tuhuloula di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan, khitanan merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh anak laki-laki kaum Muslimin, karena itu PLN UIW MMU melalui YBM melihat hal ini sebagai salah satu tanggung jawab sosial kemasyarakatan.
Kegiatan ini, katanya, dilaksanakan di sepanjang bulan Juli 2024 dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional.
"Khitan Massal ini kami masukkan dalam salah satu agenda YBM PLN UIW MMU. Selain itu, target peserta yang melibatkan anak-anak kaum dhuafa ini bisa turut meringankan kebutuhan keluarga," katanya.
Baca juga: YBM PLN UIP Maluku salurkan bantuan ramadhan 1441 Hijriah
Ia mengatakan, YBM PLN UIW MMU sebagai pelaksana kegiatan ini merupakan lembaga yang mengelola zakat dari potongan penghasilan pegawai PLN setiap bulan, selanjutnya disalurkan kembali untuk berbagai kegiatan, salah satunya khitanan yang merupakan bagian dari pilar kesehatan YBM.
Ketua YBM PLN UIW MMU Imam Musonep mengatakan, Khitanan massal ini dapat terlaksana juga karena kerja sama dan dukungan dari berbagai pihak. Yakni Yakesma Maluku, MIT Mutiara, mahasiswa Universiatas Islam Madinah asal Indonesia Timur, Pesantren Al Anshor, dan HIPMI Kota Ambon.
"Mudah-mudahan momen khitan ini menjadi hari yang menggembirakan bagi anak-anak. Hal ini tidak menjadi beban orang tua di kemudian hari dalam khitan anak mereka," katanya.
Keterlibatan YBM PLN UIW MMU di lingkungan masyarakat, juga diharapkan dapat meningkatkan lagi kepercayaan pelanggan terhadap kinerja PLN.
"Melalui kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan kerja sama pelanggan PLN dengan selalu membayar listrik tepat waktu. Apabila rumahnya atau lahan dilintasi jaringan listrik, maka masyarakat dimohon bersedia merelakan pohon/rantingnya untuk ditebang agar tidak terjadi gangguan karena pohon," ujarnya.
Baca juga: YBM PLN Maluku santuni disabilitas dhuafa di beritaAmbon