Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku mengingatkan Balai Wilayah Sungai maupun Balai Pelaksana Jalan Nasional dalam merencanakan pembangunan infrastruktur dasar berupa jalan dan jembatan harus dilakukan secara matang dan komprehensif serta terkoordinasi agar tetap kokoh dan tahan ketika menghadapi cuaca ekstrem.
"Perencanaannya harus dilakukan secara matang dan terkoordinasi secara lintas sektoral sehingga tetap terkendali dengan baik dan tidak mudah rusak saat cuaca ekstrem," kata anggota Komisi III DPRD Maluku Fauzan Alkatiri di Ambon, Kamis.
Dia mengakui kondisi cuaca saat ini agak ekstrem, tetapi tidak seperti yang terjadi pada 2008 dan 2010 yang ketika itu debit air jauh lebih banyak sehingga telah menimbulkan sejumlah kerusakan infrastruktur dasar.
Dari hasil pengawasan komisi di lapangan, ditemukan sejumlah kerusakan infrastruktur jalan dan jembatan di Pulau Buru dan Pulau Seram akibat tingginya curah hujan sejak awal tahun ini.
Misalnya kerusakan yang terjadi seperti Jembatan Kawanua di Kabupaten Maluku Tengah dimana jarak dari bendungan yang ada di sana cukup jauh dari jalan tetapi debit air tidak terkendali.
Sama halnya dengan pembangunan Bendungan Way Apu di Kabupaten Buru yang berdampak pada kerusakan jalan sehingga komisi sejak awal telah mendesak mitra mereka untuk melakukan penanganan awal.
Kemudian komisi juga telah menindaklanjuti dengan menggelar rapat dengar pendapat bersama BWS serta BPJN Maluku serta Dinas PUPR provinsi.
Langkah penanganan awal dalam situasi darurat seperti ini harus dilakukan karena bencana alam sangat berdampak terhadap akses transportasi darat yang terputus sehingga proses distribusi bahan kebutuhan pokok bisa terhambat.
"Dampaknya terhadap berbagai sektor kehidupan masyarakat sangat terasa seperti naiknya harga-harga bahan kebutuhan pokok," tandasnya.