Ambon (ANTARA) - Pengamat Olahraga Maluku Cores Sahupala mengemukakan bahwa pemberian bonus untuk atlet Maluku yang berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut harus diikuti dengan pembinaan berlanjut.
"Pemberian bonus juga harus bisa mendidik dan membina. Maksudnya, tidak sekedar memberikan bonus dan pemerintah lepas tangan dari atlet, namun harus melakukan pembinaan secara berkelanjutan mengingat pelaksanaan pesta olahraga terbesar di Indonesia yakni PON akan digulirkan seterusnya," kata Cores Sahupala dalam keterangan yang diterima di Ambon, Kamis.
Pasalnya, kata dia, Pekan Olahraga Nasional sendiri bergulir empat tahun sekali. Pembinaan tersebut tentunya untuk mempertahankan performa atlet berprestasi agar konsisten menyumbang medali untuk daerah.
"Jadi usai PON 2024, akan ada PON 2028 dan seterusnya sehingga bagaimana kita harus mempersiapkan atlet-atlet kita supaya lebih berprestasi," ujarnya.
Selain itu pelatih dayung Maluku itu juga mengatakan pemberian bonus oleh Pemerintah Provinsi Maluku bagi atlet peraih medali di PON ke-XXI tahun 2024 diharapkan juga lebih proporsional agar menyejahterakan atlet.
Ia menjelaskan bahwa pemberian bonus bagi para atlet peraih medali yang telah mengharumkan nama Maluku harusnya dipertimbangkan agar dilakukan per orang, bukan malah dibagi, khususnya untuk nomor pertandingan beregu.
"Misalnya pada suatu cabang olahraga PON XXI itu ada empat atlet pada nomor regu, biasanya mereka harus membagi bonus dari satu medali emas yang diraih, sehingga nilai bonusnya lebih kecil dari nilai bonus medali perunggu per orang," kata Sahupala.
Selain itu kata dia diharapkan cabang olahraga yang potensial dan berhasil merebut medali di PON harus mendapat perhatian serius dari pemerintah, baik dari sisi peralatan pertandingan hingga para atlet dan pelatih agar prestasinya dapat dipertahankan.
Sementara itu saat ini KONI Provinsi Maluku, tengah menggencarkan persiapan para atlet menuju PON. KONI memastikan bahwa program pemusatan latihan daerah (pelatda) yang telah berlangsung hampir dua bulan berjalan maksimal.
Ketua harian KONI Maluku Mustafa Kamal mengaku, selama program pelatda para atlet menggunakan sarana prasarana yang masih ada, yang mana sebagiannya merupakan pengadaan waktu pelaksanaan Popmal IV tahun 2022.Meski demikian, pihaknya memastikan program latihan tetap berjalan maksimal dan mampu meraih target yang ditetapkan.
"Sedangkan untuk peralatan pertandingan di PON XXI telah dipersiapkan untuk para atlet," tandasnya.