Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku membuka peluang investasi untuk Kerajaan Belanda sebagai upaya meningkatkan perekonomian daerah.
"Maluku, memang menginginkan adanya investasi dari luar, namun yang terpenting ialah investasi yang etis dan bertanggung jawab, dengan memanfaatkan berbagai bahan baku yang dapat memberikan nilai tambah," kata Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa di Ambon, Jumat.
Hal itu dikatakannya saat menerima kunjungan dari Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Kota Ambon.
Dalam pertemuan tersebut Pimpinan Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda Kun Kusno didampingi asisten dari Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda di Ambon Prisciliia Latuheru dan Sekjen Kadin Spanyol dan Portugal Nathaniel Lekatompessy.
Penjajakan kerja sama investasi itu menguat pada bidang pariwisata, industri, logistik dan infrastruktur yang bisa diolah secara bertanggung jawab.
Berkaitan dengan hal itu menurut Hendrik Lewerissa, pemerintah memiliki tanggung jawab dalam membuka lapangan kerja baru lewat investasi dari berbagai pihak.
Oleh sebab itu melalui penjajakan kerja sama dengan Konsul Kehormatan Kerajaan Belanda ini diharapkan mampu memaksimalkan sumber daya manusia (SDM) lokal dalam implementasinya nanti.
"Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan keterampilan warga untuk mendorong kualitas sumber daya manusia (SDM)," kata dia.
“Kita tentu membuka kesempatan kepada putra putri daerah untuk terlibat dalam setiap bidang yang akan berdampak terhadap turunnya jumlah pengangguran dan angka kemiskinan,” katanya.
Saat ini berdasarkan data dari Kementerian Investasi/BKPM RI nilai investasi di Maluku pada tahun 2024 mencapai Rp56.540.902.842 (Rp56,54 miliar) pada triwulan I. Jumlah ini menunjukkan penurunan sebesar 5,8 persen dibandingkan dengan triwulan IV tahun 2023.
Di samping itu penyerapan tenaga kerja pada triwulan I tahun 2024 tercatat sebanyak 258 orang dengan rasio sebesar 2,58 persen.
Dengan arus investasi yang masuk, Lawerissa berharap kesejahteraan masyarakat dapat meningkat.