Ternate (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin), menegaskan bahwa pihaknya kini memiliki tugas, fungsi, dan kewenangan konstitusional yang lebih luas dalam mengelola risiko terhadap keamanan sumber daya hayati terutama di wilayah kepulauan seperti Maluku Utara.
"Kami juga mengembangkan langkah strategis dalam konteks biodefense, termasuk antisipasi terhadap ancaman bioterorisme dan pandemi. Oleh karena itu, penguatan kapasitas SDM menjadi kunci utama. Kolaborasi dengan perguruan tinggi seperti dengan Universitas Khariun (Unkhair) merupakan langkah penting dalam memastikan pengembangan kompetensi ini berlandaskan keilmuan, " kata Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean di Ternate, Jumat.
Di samping itu, katanya, Barantin juga sebagai bagian dari sistem pertahanan hayati atau 'biodefense'.
Oleh karena itu, kata dia, Barantin mengambil peran strategis nasional dalam membangun sistem biosekuriti, 'biosafety', pelestarian keanekaragaman hayati, serta deteksi dan respon terhadap penyakit dengan pendekatan 'One Health'.
Sebelumnya, Barantin juga melakukan kerja sama dengan Unkhair Ternate meliputi kegiatan pendidikan dan pelatihan, program magang mahasiswa, riset bersama, pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, hingga pemanfaatan fasilitas laboratorium dan pertukaran pengetahuan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Barantin, Sahat M. Panggabean tanda tangani nota kesepahaman bersama Rektor Unkhair M. Ridha Adjam di Ternate, Jumat (25/4) pagi.
Nota kesepahaman terkait pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan ilmu pengetahuan teknologi (Iptek) di bidang kekarantinaan.
"Kerja sama ini sangat strategis guna mendukung sistem pertahanan negara, khususnya dalam aspek keamanan hayati dan ketahanan pangan nasional, " kata Sahat seusai penandatanganan nota kesepahaman di Gedung SBSN, Kampus Unkhair.
Rektor Unkhair M. Ridha Adjam menyampaikan apresiasi dan menyambut baik kerja sama ini. “Unkhair siap berkontribusi melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi, menjembatani antara teori dan praktik untuk mendukung kebutuhan nasional yang semakin kompleks,” ungkap Ridha.
Penandatanganan ini bukan sekadar seremoni, melainkan tonggak awal dari perjalanan kolaborasi yang berkelanjutan.
“Kami mengajak semua pihak untuk menjaga semangat sinergi ini, memperkuat komunikasi, serta menjalankan amanah kerja sama ini dengan penuh tanggung jawab,” tutur Sahat dalam penutupnya.
Pada kesempatan yang sama ditandatangani Perjanjian Kerja Sama oleh Sekretaris Utama Barantin, Shahandra Hanitiyo dan Wakil Rektor Kemahasiswaan, Kerja Sama, dan Alumni Unkhair Abdul Kadir Kamaluddin.
Turut hadir menyaksikan dalam kegiatan Wakil Gubernur Maluku Utara, Sarbin Sehe dan Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abu Bakar sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah daerah terhadap kolaborasi strategis antara Barantin dan Unkhair.
Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi tonggak penting dalam penguatan sumber daya manusia, peningkatan kapasitas riset, serta pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan di wilayah Maluku Utara.