Ambon (Antara Maluku) - Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Provinsi Maluku dan Pengurus Masjid Raya Al Fatah menggelar pameran peradaban Islam, wisata kuliner, dan tabligh akbar.
"Pameran peradaban Islam merupakan rangkaian kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, sekaligus upaya menumbuhkan kesadaran umat di Maluku, khususnya Kota Ambon," kata Wakil Wali Kota Ambon Sam Latuconsina di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan pameran peradaban islam menampilkan rekam jejak peradaban Islam di Maluku, seperti Al Quran yang telah ada sejak abad ke-17, naskah Islam kuno, buku Iman Rajali Hikayat tentang perkembangan Islam, dan sejarah Masjid Raya Al Fatah
Kegiatan tersebut, memotivasi umat untuk mengambil peran, membangun peradaban yang "rahmatan lil-`alamin" (rahmat untuk semua), menuju Islam yang mengedepankan nilai-nilai keadilan, keberadaban, dan tolerasi terhadap sesama.
"Nilai-nilai tersebut terwujud pada tatanan peradaban Islam yang peduli, menebarkan perdamaian, keadilan, serta tolerasi," katanya.
Menurut dia, Maluku dan Kota Ambon memiliki potensi besar untuk mengembalikan kejayaan dan keagungan Islam yang telah menghadirkan tatanan peradaban dunia yang damai dan harmonis.
Peradaban Islam sesungguhnya merupakan bagian dari puncak peradaban manusia di dunia, yang dapat tumbuh berdampingan dengan peradaban umat lainnya dengan damai.
"Ajaran Islam membawa tata nilai dan budaya yang berorientasi pada perilaku dan cara pandang yang kreatif, inovatif, dan berkeadaban. Tata nilai dan budaya itulah yang membentuk tatanan masyarakat yang maju dan berpengetahuan," katanya.
Ia berharap, ke depan kegiatan itu dapat dirancang untuk menghadirkan seluruh peninggalan peradaban Islam dan dipublikasikan kepada masyarakat Maluku, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan.
"Ke depan diharapkan `stand` yang ditampilkan lebih banyak untuk menampilkan jejak peradaban Islam yang bertebaran hampir di seluruh kawasan jazirah `Al Muluk` ini," katanya.
Ia mengatakan dalam suasana Maulid Nabi, hendaknya menjadikan ajaran dan keteladanan nabi sebagai acuan untuk lebih menggerakkan peradaban Islam.
"Tentunya dibarengi dengan motivasi intrinstik, berupa gerakan revolusi mental untuk menindaklanjuti misi kerasulan," katanya.