Ambon (Antara Maluku) - Balai Arkeologi Ambon akan mengintensifkan penelitian peradaban Islam di situs pemukiman kuno Uifana di Pulau Ujir, Kecamatan Pulau-Pulau Aru, Kabupaten Kepulauan Aru.
"Kami akan mengintensifkan penelitian yang sebelumnya di Ujir, waktunya belum bisa dipastikan karena disesuaikan dengan kondisi cuaca, kalau memungkinkan kami akan melakukan penggalian untuk melihat kepadatan temuan," kata Arkeolog Wuri Handoko di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan, penelitian terkait arkeologi Islam tersebut dimaksudkan untuk mencari tahu proses penyebaran Islam dan aktivitas perdagangan yang diduga telah berkembang pesat di pemukiman kuno Uifana, yang menjadi kampung lama masyarakat Ujir pada abad ke-17 hingga 18 Masehi.
Oleh karena itu, kata dia, timnya akan melakukan pemetaan situs untuk mengetahui luas areal, juga merekonstruksi bentuk pemukiman dan perbentengan tradisional dari bekas-bekas bebatuan bahan bangunan yang tersisa.
"Dari hasil temuan yang ada akan bisa menjelaskan aktivitas seperti apa yang ada di sana, pemetaan situs itu untuk melihat pola bentuk susunan batunya, apakah ada semacam pembagian ruang di situ," katanya.
Lebih lanjut Wuri mengatakan, penelitian tentang peradaban Islam di pemukiman kuno Uifana, nantinya tidak hanya dipusatkan di wilayah Ujir, tetapi akan lebih diperluas lagi ke wilayah Kepulauan Aru lainnya, guna mencari tahu apakah ada indikasi penyebaran-penyebaran Islam dari Ujir ke wilayah lainnya.
Karena menurut dia, dari sisi georafis, Pulau Ujir adalah bagian dari pintu masuk yang menghubungkan wilayah Kepulauan Aru dengan kawasan Maluku bagian tenggara maupun dengan kepulauan Banda.
"Untuk sementara ini kami mengasumsikan Ujir adalah pusat penyebaran Islam di wilayah Kepulauan Aru, jadi kami ingin melihat jaringan penyebaran Islam dan perniagaannya, kerenanya selain studi pustaka, kami akan melakukan banyak wawancara juga," katanya.