Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Provinsi Maluku mengirimkan tiga mahasiswa untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) kebangsaan XIII Tahun 2025 di Sulawesi Selatan.
“Mereka akan mengikuti KKN kebangsaan ini mulai 4-30 Juli 2025,” kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy di Ambon, Selasa.
Dia menjelaskan dalam program KKN kebangsaan tersebut pihak tuan rumah Universitas Hasanuddin (Unhas) mengangkat tema “Wisata budaya warisan dunia sebagai aksi kebangsaan kampus mengabdi dan berdampak untuk negeri”.
“Tiga mahasiswa yang mewakili Universitas Pattimura adalah Indah Gloria Jalmav dari FKIP, Putri Utami Saragih dari Fakultas Pertanian, dan Yessa Tapilatu dari Fakultas Perikanan,” kata Rektor.
Ketiganya akan menjalani program KKN di dua kabupaten, yakni Pangkep dan Maros, yang telah ditetapkan sebagai lokasi kegiatan oleh panitia nasional. Sebanyak 21 titik pengabdian akan digunakan, terdiri atas 10 titik di Pangkep dan 11 titik di Maros.
Berkaitan dengan hal itu menurut Freddy, tema besar KKN Kebangsaan kali ini menekankan pada potensi budaya dan pariwisata lokal.
Dengan demikian, mahasiswa akan menggali, mengembangkan, dan mendokumentasikan kekayaan budaya setempat sebagai bagian dari kontribusi nyata perguruan tinggi untuk negeri.
Sementara itu dosen pendamping lapangan, Isak Siwa mengatakan pelaksanaan program akan dimulai dengan pembukaan resmi pada 2 Juli 2025 di Hutan Pendidikan milik Universitas Hasanuddin yang berada di perbatasan Maros dan Bone. Pembukaan dijadwalkan akan dipimpin langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi.
“Setelah pembukaan akan dilanjutkan dengan kegiatan pembekalan pada malam harinya, kemudian tanggal 3 Juli 2025 dilanjutkan pembekalan lanjutan, dan pada 4 Juli seluruh mahasiswa akan didistribusikan ke lokasi masing-masing,” kata Isak Siwa.
Ia mengungkapkan pada program KKN kebangsaan kali ini diikuti oleh sebanyak 99 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia. Setiap kampus dibatasi hanya mengirim dua mahasiswa karena keterbatasan anggaran, namun Unpatti mendapat jatah tiga mahasiswa karena pernah menjadi tuan rumah pada edisi sebelumnya.
“Ini merupakan kehormatan dan kesempatan besar bagi mahasiswa kami untuk belajar langsung dari masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan berbasis budaya,” ujar dia.