Ambon (Antara Maluku) - PT. Pusaka Benjina Resources yang beroperasi di Benjina, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, menunggak pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) tahun 2012 - 2013 sebesar lebih dari Rp11 miliar.
Penjabat Sekda Kepulauan Aru, Arens Uniplaitta yang dihubungi dari Ambon, Senin, mengatakan manajemen PT. PBR sudah diperingatkan soal tunggakan itu untuk segera dilunasi.
"Manajemen PT. PBR menginformasikan mau membayar tunggakan PBB. Namun, meminta untuk berkoordinasi di Jakarta," kata Arens, seraya menyatakan pihaknya menolak permintaan tersebut.
Arens juga mempertanyakan izin PT.PBR yang seharusnya membangun pabrik pengalengan ikan di Benjina.
"Saya telusuri izinnya yakni menangkap ikan dan memproduksi ikan kaleng yang ternyata hingga saat ini belum direalisasikan," katanya.
Belum direalisasikannya produksi ikan kaleng oleh PT. PBR di Benjina telah dipertanyakan kepada staf Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang meninjau daerah itu setelah maraknya pemberitaan terkait dugaan adanya praktek perbudakan di sana.
"Saya ingatkan staf KKP agar intensif mengawasi maupun mengevaluasi izin yang dikeluarkan sehingga jangan ada masalah atau pun isu terkait pengembangan sumber daya hayati laut barulah memberikan pernyataan menyudutkan pemerintah di daerah," tegas Arens.
Ia menambahkan tim kepolisian yang dipimpin oleh Wakil Kepala Polisi Thailand Letjen Siridchai Anakeveing telah memulangkan empat nelayan asal negara itu yang sebelumnya menjadi anak buah kapal (ABK) perusahaan PBR.
Kepulangan empat nelayan itu atas permintaan sendiri, sementara lebih dari 1.000 ABK lain yang juga berasal dari Thailand memilih tetap bekerja.
Dugaan adanya perbudakan buruh asing di PBR bermula dari pemberitaan kantor berita Associated Press edisi 25 Maret 2015 yang diberi judul "Was Your Seafood Caught By Slaves" (Apakah Makanan Laut Anda Hasil Para Budak).
Pemberitaan tersebut membuat Dubes Thailand untuk Indonesia Siriyaphan bersama Wakil Kepala Kepolisian Letjen Siridchai Anakeveing berkunjung ke Ambon dan Dobo serta Benjina guna melakukan investigasi.
